LAHAT – JKN.
Jumat, 26/04/19. Kemarahan warga Desa Tanjung Lontar Merapi Timur Kabupaten Lahat makin menjadi-jadi, terkait penggusuran kebun karet milik 24 kepala keluarga yang dilakukan oleh PT. MUSI HUTAN PERSADA, yang mengakibatkan tidak kurang dari 50 hektar kebun karet berumur antara 2 sampai 5 tahun, habis dihajar siroda besi.
A. Gani dan Patehul pemilik kebun yang diwawancarai awak JKN dilokasi kebun miliknya mengatakan, itu Asan Basri, Untung dan Darmansyah karyawan2 PT. MHP. Biadap, apa tidak melihat kalau yang digusur ini kebun karet, sembari menunjuk pohon karet roboh didepannya, dengan nada kesal, ini kebun dibangun dengan tetes keringat bertahun-tahun kata Patehul menambahkan.
Sementara sa’at ditemui dikantornya Roteman Kepala Desa Tanjung Lontar, membenarkan adanya penggusuran secara sepihak oleh PT. MHP. terhadap kebun warga, Roteman menambahkan ; bahwa saya telah membuat laporan kepada Bupati dan Kapolres, yang intinya meminta agar Bupati dan Kapolres dapat memanggil pihak perusahaan, untuk membayar semua kerugian akibat penggusuran.
Kami sangat kecewa dengan cara-cara yang dilakukan oleh pihak perusahaan, kata Amsari selaku Ketua Badan Pemusyawaratan Desa (BPD) Desa Tanjung Lontar, dan sebagai bentuk kekecewaan warga, kami telah sepakat memutuskan kerjasama MHBM terhadap tanah ulayat seluas 2.000 hektar dengan PT. MUSI HUTAN PERSADA, berdasarkan hasil rapat tanggal 19 April 2019 yang lalu.
Sa’at ditanya JKN, mengapa ? Amsari menjawab ; bahwa selama digarap puluhan tahun oleh PT. MUSI HUTAN PERSADA lahan yang luasnya lebih dari 2.000 hektar tersebut, tidak ada kontribusinya dari perusahaan, jadi lahan tersebut akan digarap sendiri oleh warga. (RML. JKN)
Komentar