MELAWI – JKN.
Sekretaris DPC Laskar Anti Korupsi Indonesia(LAKI) DPC Kabupaten Melawi Kalimantan Barat sebagaimana pelaksanaan Pemilu-pemilu lalu dalam Pemilu & Pilpres Tahun ini telah menyiakan anggota pemantau sebanyak 202 orang pemantau Pileg dan Pilpres 2019 pada 17 April ini.
Mengacu pada Undang-undang nomor 7 Tahun 2017 tentang pemilihan umum dan Peraturan Bawaslu nomor 4 Tahun 2018 tentang Pemantau Pemilihan Umum, dimana Dewan Pimpinan Pusat DPP. Laskar Anti Korupsi Indonesia yang telah mengikuti verifikasi akreditasi yang diselenggarakan oleh Bawaslu pusat di Jakarta dan telah di nyatakan lolos verifikasi serta terakreditasi sebagai lembaga/organisasi Pemantau Pemilu 2019 Sertifikat Akreditasi Nomor 004/BAWASLU/VII/2018 tertanggal 9 Juli 2018, maka kami sebagai bawahan di tingkat Kabupaten tetap harus komitmen mendukung program kerja pimpinan dan instruksi pimpinan untuk menjalankan fungsi lembaga dalam penyelenggaraan pemilu kali ini, jelasnya saat ditemui wartawan.
“Sugianto” juga menegaskan dalam menjalakan fungsi lembaga sebagai Pemantau Pileg & Pilpres kali ini jika mendapati anggota pemantau yang tidak menjaga netralitasnya dan mengganggu jalanya Pileg & Pilpres serta tidak menjaga nama baik Organisasi, maka atas persetujuan DPP. Akan meberikan sangsi sebagaimana yang berlaku dalam AD/ART. LAKI.
Lebihlanjut iya berharap kepada pihak-pihak terkait untuk dapat bekerja sama dengan baik sehingga dapat terwujudnya penyelenggaraan Pemilu yang damai, aman dan lancar.
“Lain halnya ketika dimintai komentarnya tentang situasi politik dan pemilu serentak yang saat ini dimana pemilih dihadapkan dengan lima pilihan sekaligus, “Sugianto” mengaku sebenarnya enggan untuk berkomentar karena menurutnya pemilu yang di selenggarakan pada 17 April 2019 ini merupakan pemilu yang pertama kali diselenggarakan (memilih PDRD I, DPRD II, DPR RI, DPD, dan memilih Presiden wakil Presiden……red) dan sangat erat hubunganya dengan pendidikan politik yang berpotensi seorang pemilih akan memilih dua atau tiga Partai Politik pada saat itu, “ini tidak bisa kita ukur sekarang, nanti setelah penghitungan suara apa lebih banyak suara Caleg atau sebaliknya lebih banyak suara Parpolnya, ini akan menunjukan ukuran pendidikan politik berhasil atau tidaknya, ya mudah-mudahan ini tidak terjadi” imbuhnya.
“Terkait dengan anggota pemantau yang saat ini akan di kerahkan pada penyelenggaraan Pemilu 2019, dirinya telah membentuk tim khusus sebanyak 22 orang yang mendapat tugas tambahan selain memantau jalanya penyelenggaraan pemilu juga bertugas mengawasi anggota pemantau yang sedang bertugas “saya nggak bakalan mampu dalam kegiatan besar itu saya awasi sendiri” katanya.
“Sugianto Adi” yang baru 4 Tahun menjabat sebagai sekretaris di DPC. LAKI Kabupaten Melawi ini memohon jangan di dramatisir dan di analisir keteranganya ketika di mintai keteranganya terkait pendanaan khusunya pada kegiatan pemantau pemilu kali ini, “saya ini belum pernah di wawancarai dan berkomentar tentang keuangan LAKI’ keluhnya.
Akhirnya iyapun menyampaikan bahwa dalam kegiatan besar tersebut dirinya tidak melibatkan pihak manapun dalam pendanaanya, “ya masak saya harus sebutkan duit dari mana” katanya saat di Tanya dari mana sumber dananya, “saya kan punya cara tersendiri walau dengan segala kerbatasan dana bahkan tidak memiliki dana, untuk tetap menjaga komitmen dan netralitas yang mungkin bisa terjadi oleh karena tidak adanya dana yang cukup untuk mereka” tegasnya ketikan di tanya tentang kemungkinan-kemungkian yang terjadi oleh karena tiadanya dana.
Iya juga mengatakan, bahwa dirinya sangat bersyukur dan berterima kasih kepada seluruh anggota LAKI. Di tingkat DPC maupun PAC, yang selama ini tetap komitmen dan solid walau dengan keterbatasan dukungan finansial tetap semangat mengdukung Pemerintah dan Penegak Hukum untuk melakukan pencegahan dan pemberantasan korupsi, selebihnya iya juga berharap kepada rekan-rekan wartawan untuk tetap bersinergi bersama LAKI, pungkasnya. (Jumain)
Komentar