BANYUWANGI, JKN.
Selaras dengan semangat membangun kualitas layanan pendidikan di SMA Negeri Darussholah Singojuruh, beberapa pekan lalu telah diluncurkan wacana untuk meningkatkan status kerja kolaboratif antara SMA dengan Pondok Pesantren menjadi real permanen. Sebenarnya integratfi program sudah berjalan tetapi belum optimal karena semuanya masih bersifat mandiri sesuai dengan kekuatan masing-masing. Gagasan adanya kelas khusus; kelas cemerlang dan kelas Tahfidzul Quran sebagai wujud kolaboratif program, masih perlu ditingkatkan dengan menghadirkan pemerintah layaknya program kolaboratif antara TNI, Polri dengan Dinas Pendidikan Provinsi.
Memungkinkan untuk segera direalisasi, para stakeholder SMANDA (sebutan keren SMA Negeri Darussholah) terdiri atas anggota komite, para guru senior dan pengurus pondok berkumpul untuk menyusun program lebih konkret. Mochammad Rifai, selaku Kepala Sekolah dan Sutrino sebagai ketua komite kelihatan serius berbincang menata persiapan di tahun pembelajaran 2019/2020.
Sinyal positif dari para petinggi di Dinas Pendidikan mulai gayung bersambut. Kepala Cabang Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur Wilayah Kab. Banyuwangi, Istu Handono, M.Pd. mendukung sekali rencana peningkatan itu. Tetapi, kata Beliau, masih harus koordinasi dulu dengan pejabat terkait di Dinas Pendidikan Provinsi. Dibenarkan oleh mantan Kepala SMA Negeri 2 Genteng itu, bahwa program pemerintah provinsi di bawah Ibu Gubernur Khofifah akan menguatkan kembali program pendidikan diniyah di sekolah formal reguler.
Pernah dikabarkan oleh Kasek Mochammad Rifai, bahwa pejabat pucuk di dinas pendidikan provinsi, Dr. Saiful Rahman, M.M. mulai memberikan perhatian terhadap kolaborasi sekolah negeri di lingkungan pondok pesantren secara umum yang ada di Kabupaten Banyuwangi.
Mudah-mudahan semua berjalan lancar. Kita tunggu perkembangan berikutnya. (*)
Sumber Smanda
Penulis: Anwar
Komentar