KAPUAS HULU – JKN.
Jembatan penghubung antara Dusun Sungai Apin, Desa Bati menuju Dusun Kelakau, Desa Tanjung Keliling, Kecamatan Seberuang, Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat ini kondisinya sangat-sangat tidak layak dilalui.
Jembatan tersebut hanya berlantaikan kayu (papan) tipis yang disusun melebar sebanyak tiga keping dan hanya memiliki galang kayu berukuran kecil pula dengan tanpa pengaman untuk berpegangan.
Berdasarkan keterangan sejumlah warga, jembatan yang dibangun di atas ketinggian sekitar 20 meter dan panjang lebih kurang 15 meter itu sebelumnya dibangun menggunakan APBD Kabupaten Kapuas Hulu pada tahun 2010 lalu. Dimana status jalannya merupakan jalan Kabupaten.
Atas kondisi jembatan yang sangat tidak layak itu, karena resiko jatuh ke sungai sangatlah tinggi, namun seolah dibiarkan saja bertahun-tahun oleh pemerintah, membuat sejumlah warga merasa daerah tersebut seperti dianaktirikan oleh pemerintah setempat, sehingga warga berharap kepada pemerintah, agar segera memperbaiki kembali jembatan itu sebelum menelan korban jiwa karena jika ada warga yang jatuh dari jembatan tersebut, bisa dipastikan nyawanya akan melayang.
“Jika jembatan ini roboh, dipastikan korbannya meninggal dunia dikarenakan tinggi jembatan hampir 20 meter,” ujar Malis, warga Kecamatan setempat, Sabtu (29/12/2018).
Selain itu, apabila jembatan itu roboh, maka akses transportasi warga di dua dusun tersebut untuk berpergian, juga akan terisolir.
Kesal dengan kondisi jembatan yang tak kunjung dibangun tersebut, membuat salah satu warga mempostingnya melalui akun facebook miliknya di grup Sejiram Informasi.
Unggahannya tersebut mendapat beragam tanggapan dari anggota grup pada kolom komentar, diantaranya mereka meminta diperhatikan atas kondisi infrastruktur yang ada namun sudah tidak layak. Sebab, tidak hanya itu saja jembatan yang mengalami kondisi berbahaya, tapi ada pula beberapa jembatan dengan kondisinya serupa, demikian pula kondisi jalan yang tidak layak dilalui masih banyak di daerah tersebut.
Ada pula yang meminta kepada anggota DPRD Kabupaten daerah pemilihan setempat yang telah berhasil duduk pada pemilihan legislatif tahun 2014 lalu, tapi seolah tutup mata dan dinilai oleh warga tidak banyak berbuat terkait kondisi infrastruktur yang dinilai sangat miris tersebut.
Masih sangat banyak lagi harapan warga kepada pemerintah dan DPRD, yang intinya ingin pembangunan disamaratakan tanpa dikotak-kotakkan oleh pengambil kebijakan tutup malis .
(AHMAD REZALI.S)
Komentar