Masyarakat Desa Kelir Aktif Bersholawat Dan Khotmil

BANYUWANGI, JKN.

Menyambut bergantinya tahun Desa Kelir menggelar puncak akbar Kelir Bersholawat dan Khotmil Qur’an  yang mulai  kemarin , Khotmil  Qur’an adakan Desa Kelir bermartabat hingga di tutup malam ini dengan puncak akbar, Jum’at 28 Desember 2018.

Pemerintah Desa sering kali mengadakan  rutinan  setiap bulan sekali diambil tiap Minggu Legi, di desa kelir Kecamatan Kalipuro  tepatnya di lapangan Desa Kelir sekaligus penutup pergantian tahun 2018 berganti tahun 2019. 

Di hadiri oleh KH. Tufatdhol Ghoni,  KH. Imam Kusairi  Syam, dari Situbondo, Propimka , Babinkatibmas, Babinsa, kalangan Tokoh – Tokoh Masyarakat, Jamiyah Nahdlatul ulama, Hadra Granat (Generasi Remaja Sholawat Tafriyah 4444) ,dari Situbondo, Hadra Pesantren Nurul Khoiroh, Dusun Pekarangan dengan kehadirannya, maka Khotmil Qur,’an sangat meriah dan tak di sangka dengan ratusan masyarakat menghadiri di lapangan Desa Kelir.

Menurut Kades Kelir Lutfi Zuwaini Nurdin mengatakan,” saya terharu sekaligus antusias bahwa masyarakat saya bisa menghadiri dalam acara bersholawat bersama – sama guna untuk mangasah kebersihan jiwa kita masing – masing supaya kita belajar tirakat, intropeksi dari hal – hal yang mengandung emosi dan amarah semata, saya sebagai pemerintah Desa   berterima kasih pada masyarakat yang berkenan hadir di puncak Kelir ingin ikut bersholawat dan Khotmil Qur’an malam ini, sedemikian juga pemerintah Desa berterima kasih kepada seluruh masyarakat yang telah melapangkan hati bersemagat turut serta menghadiri kelir bersholawat , dan juga bergantian tahun ini saya mohon maaf lahir bhatin kepada masyarakat, apabila ada kesalahan atau saya kilaf itu suatu kekurangan dari ifan pribadi saya sampaikan pada seluruh masyarakat saya minta maaf beribu – ribu maaf, ” pintanya.

Masih di lanjut kata dari Lutfi, ” menyatakan’ tahun ini saya akan berjuang  terus mewujudkan keinginan  masyarakat yang masih belum terbantu dan dengan bersholawat ini  supaya  kita bisa diridhoi Allah SWT. apa yang kita inginkan dan benar saya bukan santri tapi saya di akui oleh guru – guru saya bisa belajar lebih baik, dan menjalankan amanah guru – guru besar terus terang bila saya boleh jujur sebenarnya saya mengemban amanah yang berat, yakni untuk menjalankan amanah lebih berat tanggung jawab bila tidak di jalankan dan ringan hanya kata – kata saja, tapi tak menghiraukan atas saran yang di berikan pada kita itu sama halnya tak punya akhlak Kulkharimah, jawabnya.

Oleh karena itu kita harus bersatu dan rukun untuk mewujudkan demi Desa kita lebih baik juga lebih maju untuk menjadi Desa ternama di suatu kalangan antara Desa – Desa yang lain.

( Edi )

Komentar