RTH SINGOJURUH BERUBAH MENJADI GEMURUH

BANYUWANGI, JKN – Selasa, 25 Desember 2018, Pemuda forum komunitas karang taruna sekecamatan Singojuruh lagi lagi membuat penonton terpukau dengan di gelarnya acara PRASASTI (pagelaran dan apresiasi seni sekecamatan Singojuruh) jilid 3, yang mengusung tema GEMELAR RING JAGAT,

GEMELAR itu diambil dari kamus bahasa osing artinya HAMPARAN,
JAGAT artinya dunia, GEMELAR RING JAGAT bisa artikan hamparan di atas dunia. Dengan adanya seni tradisi wong singojuruh bisa memberikan dan menunjukan bahwasanya orang singojuruh memiliki tradisi yang sangat banyak yang bisa dihamparkan atau di kenalkan di masyarakat luas.

Sabtu malam Minggu 15 Desember 2018 pukul 18:00-21:00 penonton di buat tercengang dengan penampilan pemuda-pemuda Singojuruh, sebelum acara inti dimulai ada penampilan dari band akustik bernama BYALAKUSTIK yang menyuguhkan lagu lagu daerah di kemas secara modern, dan tarian sorote lintang, yang artinya sinarnya bintang yang berlenggak lenggok di atas panggung yang megah, sehingga membuat penonton dan tamu undangan merasa larut dalam irama,

Tidak luput dari peran senior grup TATAL JATI yang di pimpin oleh pak Sarbini pun ikut serta meriahkan pagelaran tersebut, dengan perpaduan musik yang terbuat dari bambu angklung paglak, dan sragam nuansa putih hijau menambah kesan religius, seolah-olah kembali di jaman dulu saat wali songo menyebarkan agama Islam,

Pertunjukan drama musikal gemelar ring jagad membawakan cerita yang sungguh menarik simpati penonton. Adapun cerita yang di bawakan yaitu

“Kau yang mengajari aku tentang kesabaran
Kau mengajari aku tentang menjaga hati dan harga diri,

Ketika warisan budaya menjadikan kehidupan yang lebih baik. Haruskan kita melupakan warisan itu?
Tidak .
Karena itu sbgai identitas dan jati diri wong singojuruh.

Masa lalu selalu memberikan inspirasi bagi masa depan.
Masa lalu dari situlah masa depan bermula,

Wong singojuruh menjaga dan mengayomi budaya serta melestarikanya dengan berbagai cara yang dibumbui dengan kasih dan sayang. Asam manis kehidupan sudah dilewati smua oleh wong singojuruh,

Keluh kesah itu setiap hari diengar oleh para tetangga rumah. Bahkan mereka tidak ingin hidup dengan terpaksaan. Merka ingin hidup dengan identitas yang dimilikinya. Tanpa perlu lampu dan gemerlapnya dunia. Karena mereka ingin memberikan jati diri yang terbaik bagi negrinya. Yaitu wong singojuruh.

Angklung salah satu musik bamboe yang menjadi identitasnya selalu dijaga dan dirawatnya,

Siapa yang mempertahankanya?
Suatu pertanyaan yang sudah tau jawabnya bagi wong singojuruh.

Seprti halnya cinta,
Siapa yang mempertemukan cinta. Kalau bukan perpisahan,

Dalam perpisahan berada cinta, Apa artinya?

Cinta mengharuskan kita membiarkan pasanganya hidup, berkembang di alam bebas, Dan hal itu muncul karena ada perpisahan,

Artinya
Yang diawali dengan selamat datang, akan di akhiri dengan selamat tinggal,
Dalam proses inilah cinta dan roh kasih sayang muncul, Memberikan kesan yang tak terhingga walau semuanya sudah tiada tapi semngat dalam mewariskan budaya tetap berjalan hingga akhir hayat jaman,

Bersemngatlah singomanjuruh
Dengan jiwa dan raga yang gagah perkasa,
Semoga sang dewi bathari memberikan yang terbaik dengan apa yang dilakukan jerih payahmu untuk menjaga dan memberikan kasih sayang terhadap negrimu kini,

Drama musikal yang bernuansa banyuwangi Dikemas dengan tujuan
Untuk melawan Kemiskinan jati diri,
Kemiskinan budaya Serta ekonomi dan kreatifitas,

Penata musik
alfian kalfituloh s.sn
Adlin mustika alam s.sn

Penata tari.
Sadida nuriya mustika

Penata busana
Cinde sutro.

Sutradara.
Adlin mustika alam s.sn

“Gemelar ring jagad
Sebuah konsep yang di ekspresikan melalui drama musik Yang di kemas dengan etnis banyuwangi dengan tidak mengurangi rasa etnis yang ada
Pola-pola yang dikemas dalam musik serta pola gerak tari untuk membangun suasana serta dinamika”, ungkap Adlin mustika sebagai sutradara acara tersebut

Pemerintah kecamatan Singojuruh Mohammad Lutfi, S.Sos.,M.Si sebagai camat mendukung penuh dan bersyukur atas terlselenggaranya acara ini
Karena pemerintah bisa memberi wadah kepada pemuda yang mempunyai talenta dalam segi apapun .

” Memang Singojuruh adalah sebuah Kecamatan yang potensi tradisi budayanya sangat luar biasa. Bahkan di sini nanti akan kita adakan karya tulis yang akan mendokumentasikan semua tradisi – tradisi dan budaya di Singojuruh. Yang insyaallah akan kita laksanakan pada bulan Maret 2019 nanti dengan tajuk Singojuruh Writer yang akan melibatkan penulis dari luar negeri, “ kata camat Lutfhi di atas panggung yang spektakuler

Camat melanjutkan kenapa Singojuruh dijadikan destinasi sebuah tujuan wisata Bumi Angklung, Dikatakannya bahwa menurut pakar – pakar seni yang salah satunya disebut Sahuni Kades(kepala desa) Singojuruh, Singojuruh adalah cikal – bakal dan asal -muasal lahirnya Angklung yaitu di daerah Cawang dan Pasinan. Hanya masih belum diketahui lebih dulu daerah Cawang atau Pasinan masih dalam tahap penelusuran,”

Di akhir acara ada kolaborasi sekitar 30 angklung yang cukup memukau dengan beringin saling bersahutan, yang akan menjadi rintisan festival BUMI ANGKLUNG BLAMBANGAN tahun 2019 di Singojuruh,

“Saya bersyukur kepada Tuhan yang maha esa atas lancarnya acara ini, dan terimakasih banyak kepada segenap panitia dan serta pendukung yang sudah membuat acara ini spektakuler” pungkas Ikbal sebagai ketua panitia. (onie)

Komentar