BANYUWANGI, JEJAKKASUSNEWS.ID
Ada hal yang menarik di Diklat Jurnalistik Angkatan Ke 1 Tingkat Nasional Majelis Pers Nasional ( MPN ). Oleh Pemateri juga dituntut mampu manulis berita tentang Politik. Untuk itu tentu diperlukan narasumber seorang Tokoh Politik agar Peserta mendapatkan materi penulisannya.
Secara kebetulan lokasi yang di pergunakan terselenggara nya Diklat Jurnalistik MPN tingkat nasional di Agro Wisata Alam Indah Lestari ( AIL ) Pemiliknya adalah sosok Tokoh Politik dengan kapasitas sebagai Ketua DPC. Dan dipandang layak oleh Pemateri dan Panitia untuk dijadikan narasumber. Maka Michael Edy Hariyanto, SH didaulat untuk memberikan paparan tentang politik pada peserta Diklat tersebut.
Dalam kesempatan nya Michael memaparkan bahwa politik sebenarnya adalah suatu alat untuk membuat negara maju dan membuat rakyat sejahtera. Namun sangat disayangkan menurut Michael, politik sekarang orientasinya lebih kepada kekuasaan dan jabatan untuk memperkaya diri, bukan untuk kepentingan rakyat semata. Sementara untuk mencapai tujuan politik yang orientasinya jabatan dan kekuasaan, serta memperkaya diri ada kecenderungan halalkan segala cara, bahkan yang semestinya Oleh anggota DPR mempunyai jatah anggaran yang di namakan Jasmas (Jaring Aspirasi Masyarakat) untuk di allokasikan sepenuhnya kepada masyarakat, justru di gunakan untuk kepentingan pribadi dalam hal ini meminta persen kepada Pokmasnya, kata Michael.
Michael sepakat dengan apa yang disampaikan oleh Sekjen MPN Drs. Udilaksono. Yang sebelumnya singgung soal Kitab Sotasoma yang pernah dicuri Belanda dan dikembalikan pada tahun 1997 ke Indonesia. Yang mana diceritakan oleh Udilaksono secuplik tentang pemimpin menurut Kitab Sotasoma harus memenuhi 5 W.
” Di dalam Kitab Sitasoma disebutkan bahwa pemimpin Wajib membuat rakyatnya Waras ( sehat lahir batin ), Wajib membuat rakyatnya Wareg ( tidak lapar ), wajib membuat rakyatnya Wasito ( berpendidikan ), wajib membuat rakyatnya Wikaryo ( punya pekerjaan ), dan wajib membuat rakyatnya Wismo ( punya rumah ), “ ucap Udilaksono yang di kutip sebagian isi Kitab Sotasoma. Bahkan Michael juga memaparkan salah satu contoh sebuah Kabupaten yang sebenarnya kaya dengan kekayaan alam nya, akan tetapi Masyarakat nya masih banyak hidup di bawah garis kemiskinan dan masih banyak hal-hal yang di paparkan oleh Michael tentang Politik.
Dalam kesempatan nya H. Umar Wirohadi, SH.,MM Ketua Umum MPN sangat setuju apa yang dipaparkan oleh Michael. Sehingga Ketum MPN yang akrab dengan sapaan nama Abah Umar itu, menganggap apa yang dipaparkan Michael menarik untuk dijadikan berita. Dan kepada peserta Diklat ditugaskan untuk membuat berita politik sesuai apa yang disampaikan oleh Michael sebagai narasumber.
Dialog politik ini di selingi dengan alunan musik yang santun, sehingga suasana akrab dan santai. Lebih jauh lagi usai paparan politik oleh Michael, Pemateri buka season tanya jawab. Yang mana peserta Diklat diberi kesempatan seluas – luasnya ajukan pertanyaan kepada Michael selaku Politisi. Suasana semakin menjadi hidup ketika beberapa pertanyaan tertuju kepada Michael.
Michael dengan santai menjawab pertanyaan satu per satu tanpa ada sanggahan dari penanya. Pada kesempatan itu, sedikit disampaikan oleh Michael alasan dirinya terjun ke politik. Bahwa dirinya geluti politik dan jadi ketua Partai tidak mengejar kekuasaan atau jabatan semata. Namun tujuannya demi membantu masyarakat bisa lebih sejahtera karena Michael menganggap melalui politik bisa berbuat memikirkan kesejahteraan rakyat. Pungkasnya (ted)
Komentar