CIREBON, JEJAKKASUSNEWS.ID
Resepsi Puncak Peringatan HUT PGRI ke 73 dan Hari Guru Nasional (HGN) tahun 2018 telah digelar hari Kamis 29/11/18, bertempat di Aula Gedung PGRI Sumber, Kabupaten Cirebon. Resepsi kegiatan dihadiri Pj Bupati Cirebon Dr. Ir. H. Dicky Saromi M.Sc, Kepala Dinas Pendidikan
Kabupaten Cirebon H. Asdullah Anwar, Ketua PGRI Kabupaten Cirebon H. Edin Suhaedin, Ketua Panitia Resepsi HUT PGRI ke 73 dan HGN tahun 2018 Kabupaten Cirebon Drs. H. Sutarno Habsi, Perwakilan dari Kejaksaan Negeri Sumber, Muspida, Purnabakti Cabang Kecamatan se Kabupaten Cirebon, Korwil Pendidikan Kecamatan se Kabupaten, Ketua PGRI Cabang se Kabupaten Cirebon dan Ketua Kelompok Kegiatan Kepala Sekolah (K3S) se Kabupaten Cirebon.
Acara resepsi peringatan di awali dengan hadirnya kedatangan Pj Bupati Cirebon memasuki Aula Gedung PGRI Sumber pukul 09.00 WIB, disambut secara hormat oleh para tamu undangan yang menghadiri semenjak pagi. Acara dibuka dengan pembacaan ayat suci Al – Qur’an yang dilantunkan oleh Nana k S.Pd, dilanjutkan menyanyikan lagu Indonesia Raya yang dipimpin ibu Karimah S.Pd, selanjutnya menyanyikan Mars PGRI oleh tim Paduan Suara PGRI kabupaten Cirebon, pembacaan Ikrar Guru yang dibacakan Mardi S.Pd, laporan Ketua Panitia Peringatan HUT PGRI ke 73 dan Hari Guru Nasional (HGN) tahun 2018 tingkat Kabupaten Cirebon yang disampaikan oleh Drs. H. Sutarno Habsi, sambutan – sambutan dari Ketua PGRI Kabupaten Cirebon, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Cirebon, Pj Bupati Cirebon, setelah itu acara dilanjutkan dengan persembahan lagu Dirgahayu PGRI oleh tim Paduan Suara PGRI kabupaten Cirebon, kemudian mengacu pada acara puncak yakni pembagian Piala, Piagam dan Hadiah kepada para juara yang telah mengikuti kejuaraan – kejuaraan lomba, penyerahan Piala Juara Umum, penyerahan bingkisan dan piagam penghargaan kepada para Purnabakti, penyerahan Vandel ucapan terima kasih kepada para sponsor kegiatan dan acara ditutup dengan pembacaan do’a oleh H. Asnawi, S.Pd.
Puncak kegiatan acara semakin meriah karena dihibur alunan musik degung yang dimainkan ibu – ibu Kepala Sekolah se Kecamatan Sumber Kabupaten Cirebon. Usai mengisi acara kegiatan resepsi, Drs. H. Sutarno Habsi selaku Ketua Panitia menjelaskan, setiap tanggal 25 November kita selalu peringati ulang tahun PGRI, karena kita melihat dari sejarah dahulu lahirnya PGRI itu 100 hari setelah Indonesia merdeka, tepatnya pada tanggal 25 November 1945 melalui kongres pertama di Solo, karena saat itu masih suasana kemerdekaan membantu program pemerintah khususnya dalam bidang memajukan pendidikan sesuai tujuan nasional. Mengenai tujuan menghadirkan Purnabakti di HUT PGRI ke 73 dan HGN 2018 menurutnya, adalah ingin mengapresiasi dan menghormati jasa – jasa mantan pengurus cabang yang telah berkiprah lama di PGRI dan sudah menunjukkan dedikasinya yang nyata di usia yang menjelang ujurnya itu, ” kata H. Sutarno.
Ditegaskannya, kami mengundang sebanyak 40 mantan ketua PGRI Cabang yang berfokus pada dua kriteria, yang pertama, mantan Ketua PGRI Cabang yang berada di kecamatan, dan yang kedua yang sudah Purnabakti, ” tegas H. Sutarno. Selain itu, tujuannya ingin memberikan tali asih dan berbagi dengan beliau – beliau di acara HUT PGRI ke 73 dan Hari Guru Nasional tahun 2018.
Sementara itu Ketua PGRI Kabupaten Cirebon H. Edin Suhaedin saat ditanya media alasan perihal menghadirkan para Purnabakti menjelaskan, “kami mengundang para Purnabakti satu Kecamatan satu, dan mereka mantan – mantan Ketua Cabang, ” jelas H. Edin. Ditambahkannya, tujuan kami menghadirkan para Purnabakti adalah ingin bernostalgia dan membangun silaturahmi, serta pembagian penghargaan kepada mereka karena kami adalah selaku mantan anak, dimana mereka telah mendahului kegiatan – kegiatan PGRI sebelum kami, mereka menjadi tauladan dan juga kami ingin mengikuti jejaknya serta secara batiniah mereka berkaitan dengan perjuangan – perjuangan PGRI, ” jelas H. Edin.
Oleh karena itu kami akan tetap mengagendakan secara terus – menerus untuk menghadirkan para Purnabakti, kita jangan melupakan jasa- jasanya dan jangan sampai kacang lupa kulitnya, mereka itu pendahulu dan sudah menorehkan berbagai kegiatan di organasisi, kita yang masih muda tentunya harus melanjutkan perjuangannya dan harus memiliki semangat seperti mereka, ” jelas H. Edin.
Mudah – mudahan dengan kehadiran para Purnabakti itu akan memberikan dorongan dan motivasi kepada seluruh anggota, ” harap H. Edin. Terkait pertanyaan awak media mengenai banyak guru honorer yang telah mengabdi hampir dua puluh tahun namun belum juga diangkat menjadi Pegawai Negeri Sipil , H. Edin menjelaskan, justru karena itulah saya selaku ketua PGRI kabupaten Cirebon dalam pembicaraan apapun, dalam momen apapun ketika bertemu dengan pejabat yang di dahulukan adalah nasib para guru honorer, sampai saya selaku orang tua tidak bisa tidur, artinya mereka masih belum beruntung, honornya kecil tapi pengabdiannya luar biasa, kalau dibandingkan UMR Kabupaten Cirebon jelas sangat jauh sekali upahnya, makanya kami mendorong terus ke pemerintah daerah untuk mengutamakan dan memperhatikan para guru yang masih honor untuk menjadi Calon Pegawai Pegeri sipil (CPNS), ” pungkas H. Edin.
Saat selesai menghadiri HUT PGRI ke 73 dan HGN 2018, Dicky Saromi di hadapan awak media mengungkapkan, PGRI Kabupaten Cirebon kompak dan bagus dibandingkan dengan daerah lain, apapun yang telah terjadi saat ini mereka tetap dalam kesungguhan kerja. Harapan kedepan, apa yang mereka lakukan di lingkup dunia pendidikan guru maka peningkatan kemampuan diri guru untuk terus belajar dan berkiprah dalam dunia pendidikan, dan kami dari pemerintah akan mencoba untuk terus mengikuti dengan cara memperhatikan sejauh mana status kesejahteraan para guru dan sebagainya, termasuk para guru honorer akan saya perhatikan dan saya perjuangkan, jadi bila kedua ini berjalan dan seiring maka saya pikir pendidikan di Kabupaten Cirebon akan lebih dahsyat dan akan lebih maju, ” ungkap Dicky. .
Mantan Guru Tauladan tingkat Kabupaten Cirebon tahun 2015 Wardina S.Pd, MM dan sekaligus Kepala Sekolah SDN 3 Sidawangi Kecamatan Sumber Kabupaten Cirebon, Saat ditanya JKN masalah nasib gaji para guru honorer, Wardina berharap agar pemerintah daerah mau memberikan tambahan tunjangan penghasilan buat mereka melalui kebijakan -kebijakan yang sesuai, jadi bukan hanya mengandalkan dari dana BOS, akan tetapi tapi ada tunjangan tersendiri dari pemerintah daerah, mungkin di pemerintah daerah ada anggaran buat kesejahteraan pegawai, nah dari situlah harapamya anggaran tersebut bisa untuk memperhatikan guru – guru terutama guru yang masih pada honorer.
Guru honorer bisa menyalurkan aspirasinya kepada Ketua PGRI atau pengurus PGRI, ” kata Wardina. Harapannya, melalui HUT PGRI ke 73 dan Hari Guru Nasional (HGN) tahun 2018, guru – guru bisa kembali kepada fitrahnya yakni sebagai orang yang patut di gugu dan ditiru, artinya menjadi tauladan bagi siapapun baik bagi anak didiknya maupun bagi masyarakat, ” harap Wardina. Harapan kedepan yang pertama, guru-guru lebih sejahtera dan orang tua lebih memahami tugas guru dalam mendidik bukan hanya mencela guru apabila mereka (guru) menghukum anak-anak mereka karena indisipliner , artinya guru memiliki kewenangan untuk mendidik peserta didik agar mereka mau berdisiplin, sehingga mereka kelak di kemudian hari bisa menjadi orang yang berguna bagi masyarakat, ” harap Wardina. (yana)
Komentar