MUARA ENIM, JEJAKKASUSNEWS.ID
Belum lama ini di Kabupaten Muara Enim dihebohkan dengan meninggalnya seorang tahanan titipan Polsek Rambang Dangku Polres Muara Enim Yoheri Kusnadi Bin Yusran warga Desa Tebat Agung Kampung 4 Kecamatan Rambang Dangku Kabupaten Muara Enim.Sumatera Selatan, Kamis (15/11/2018)
” Yoheri sudah di antarkan ke pihak Kepolisian pada Rabu (14/11/2018), sejak itu Yoheri bukan tanggung jawab Lapas lagi, jadi kami tidak bisa menerangkan penyebab kematian yoheri Ucap Kalapas waktu ditemui, Sabtu (17/11/2018).
Kasus ini nyaris bergulir seperti bola panas karena Kalapas kelas IIB Muara Enim menolak kalau tahanan yang meninggal tersebut menjadi tanggung jawab pihak Lapas, sebab sudah dibantarkan pada hari Rabu (14/11/2018) pukul 13.21 WIB yakni pihak yang menyerahkan a/n Kalapas Kelas IIB Muara Enim Mirwansyah SH yang diterima oleh Pihak Polres Muara Enim atas nama Bripka Anton Zulfiker, serta dicap jari oleh korban.
” Yoheri sudah dibantarkan ke pihak kepolisian pada Rabu (14/11/2018), sejak itu Yoheri bukan tanggung jawab Lapas lagi, jadi kami tidak bisa menerangkan penyebab kematian yoheri Terang Kalapas Hidayat waktu dikonfirmasi Wartawan, Sabtu (17/11/2018)
Sementara itu, Kapolres Muara Enim AKBP Afner Juwono SIk MH yang juga sempat dikonfirmasi wartawan, pada Jumat (16/11/2018) menegaskan bahwa pihak kepolisian sedang menangani kasus ini. Menurutnya, pihaknya akan melakukan autopsi serta penyelidikan setelah mengetahui adanya dugaan tindak kekerasan terhadap korban yoheri.
Dari informasi yang didapat bahwa Yoheri Kusnadi Bin Yusran dititipkan dari Polsek Rambang Dangku Polres Muara Enim di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas II B Kabupaten Muara Enim yang masuk pada tanggal 7 November 2018 lalu, begitu keterangan keluarga korban, Yendi yang sempat dimintai keterangan oleh wartawan, Kamis (15/11/2018)
“ Yoheri adalah titipan Polsek Rambang Dangku di lapas Muara Enim. di kirim sekitar satu minggu yang lalu dalam keadaan kondisi sehat walfiat, tapi pada Kamis tanggal (15/11/2018),kami dapat berita meninggal dunia,” ungkap Yendi.
Dituturkanya bahwa pihak keluarga menilai korban meninggal dunia secara tidak wajar, hal itu diketahui pihak keluarga setelah melihat banyaknya ditemukan beberapa luka diduga bekas kekerasan benda tumpul dari tubuh korban.
Dari kesaksian keluarga bahwa kematian almarhum banyak kejangalan-kejanggalan yaitu di kepala ada luka, tangan korban juga mengalami patah dan kondisi saat ditemukan keluarga di Lapas dalam keadaan lumpuh total dan kritis.
Poto anggota tubuh di duga bekas di lakukan kekerasan
Yendi juga berharap semua pihak terkait dan pihak kepolisian Polres Muara Enim serius untuk menangani kasus kematian korban yang diduga karena penganiayaan tersebut.
“Kasus ini sedang di tangani pihak kepolisian dan langsung di bawa ke Palembang untuk dilakukan visum dan otopsi di rumah sakit Bhayangkara Palembang. Kami mohon juga bantuan kepada media karena kami menduga banyak kejanggalan. Meninggalnya korban diduga karena ada kekerasan fisik dalam lapas,” ucapnya.
Sehingga pada Senin (26/11/2018) pengungkapan kasus ini diadakan press relese oleh pihak pihak yang terkait, namun sayangnya press relese kasus ini tidak ada pemberitahuan di group WA Pers Polres Muara Enim sebagaimana biasanya ada pemberitahuan, sehingga sebagian besar jurnalis Muara Enim yang tergabung di group WA ini tidak mengetahuinya.
Terpisah, terkait pengungkapan kasus ini, Ketua DPD Ikatan Wartawan Online Kabupaten Muara Enim, Nursamsu waktu dimintai pendapatnya, dirinya berharap kepada pihak pihak yang berwenang agar pengungkapan kasus ini dapat dibuka secara terang benderang, karena katanya terang benderangnya kasus yang heboh ini sangat dinantikan oleh masyarakat Kabupaten Muara Enim, khususnya pihak keluarga Yoheri, apalagi ini ada dugaan kalau kasus seperti ini merupakan kasus pertama kali terjadi terhadap tahanan.
” Kasus meninggalnya seorang tahanan ini harus dibuka terang benderang, masyarakat menunggu siapa yang bertanggung jawab ” Ujar yang akrab disapa Aben ini, Senin (26/11/2018)
” Sebagai ketua DPD IWO, sangat menyayangkan karena pada press relese kasus ini hanya beberapa jurnalis saja yang diberitahu, tidak ada pembetitahuan di group WA Pers Polres Muara Enim ” Pungkasnya (Tim IWO)
Komentar