Dugaan Ketua HIMPSI Malut Aktor Pemerasan Rp.667 Juta Ke P3K Di Halsel, Pengakuannya Bekin Kaya Mendadak.

Berita Sidikkasus.co.id

Halsel – Dugaan ketua Himpunan Psikologi Indonesia (HIMPSI) Wilayah Malaku Uatar. Berinisial SB melakukan pemerasan sebesar Rp.667.000.000 juta terhadap ribuan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK) di Kabupaten Halmahera Selatan, yang mengikuti psiko test sejak tanggal 11 januari hingga akan berakhirnya pada tanggal 16 anuari 2025 nanti.

Pengakuan ketua HIMPSI Malut inisial SB mengejutkan jagat raya ketika di konfirmasi Wartawan di gedung pertemuan HOTEL BUANA LIPU Halsel, pada hari ini senin (13/01/2025) sekira pukul 11:30 Wit.

Pasalnya, SB mengaku biaya psiko test yang dibebankan kepada 1.354 peserta P3K senilai Rp.500.000 ribu rupiah per orang dengan jumlah total Rp.667 (Enam Ratus Enam Puluh Tujuh Juta Rupiah), atas kebijakannya sendiri tanpa di atur dalam regolasi.

Iya benar biaya psiko test yang dibebankan kepada peserta yang lolos P3K itu Rp.500.000 per orang atas kebijakan dari saya sendiri. Kata SB

memang kalau dalam MYOU (MOU) antara pihak kami dengan mantan direktur RSUD Labuha-Halsel, saat itu bapak Ferdian Hidayat tidak tertera nilai biaya untuk dibebankan kepada peserta yang mengikuti psiko test. Semua ini adalah kebijakan dari organisasi kami (HIMPSI), dan saya selaku ketua yang bertanggung jawab atas biaya yang telah kami bebankan kepada peserta (P3K).

Bukan itu saja, SB juga membenarkan bahwa hal ini dilalukan pihaknya bukanlah pertama kalinya melainkan sudah ke lima (5) kalinya jika di kalikan maka hasilnya mencapai miliaran rupiah.

Hal ini kami lakukan sudah 5 kali termasuk para Caleg (calon legislatif) dan peserta lolos P3K di tahun-tahun sebelumnya. Untuk hasil psiko testnya usai pemeriksaan yang telah kami lakukan barulah di serahkan ke RSUD Labuha, yang akan menerbitkan surat keterangan jasmani dan rohani digabungkan dalam satu lembar kertas saja. Ungkap SB.

selain itu, SB mengakui biaya yang di bebankan kepada ribuan peserta P3K di Halsel, tidak melibatkan pihak lain melainkan di peruntukan pihaknya yang menikmati uang tersebut.

Untuk biaya Rp.500.000 yang kami bebankan kepada peserta lolos P3K tidak melibatkan pihak manapun, biaya ini hanya di peruntukan tim kami dari HIMPSI sja tetapi kepala dinas kesehatan Halsel ibu Asia Hasyim juga mengetahuinya karena kami sudah kordinasikan. Pungkaanya.

Diketahui, dugaan kasus pemerasan ini selain viral di Media sosial yang di posting melalui fecbook. Hal ini juga dikeluhkan oleh peserta lolos P3K dengan biaya yang terlalu mahal, namun mereka merasa ketakutan membuka mulut karena tertekan.

Iya kami kaget dengan biaya begitu besar yang dibebakan kepada kami sebesar Rp.500 ribu per orang. Pungkas korban enggan namanya di cantumkan dalam Media ini dengan penuh ketakutan dan kesal.

Kepala dinas kesehatan Halsel, Asia Hasyim belum ada tanggapan resmi terkait hal tersebut hingga berita ini di naikkan masih dalam upaya konfirmasi.

(Reporter/Kandi)

Komentar