SEKDES USIR WARTAWAN, LAGI” PENGHULUNYA TIDAK ADA DI TEMPAT

ROKAN HILIR, JKN -Senin 29/ 10 /18 berkaitan dengan sikap seorang sekretaris desa (SEKDES) kepenghuluan labuhan tangga baru, kecamatan Bangko kabupaten Rokan hilir Riau.

Beberapa hari lalu awak media mendatangi sebuah perkantoran desa/kepenghuluan labuhan tangga baru, yang bersikap tidak sopan terhadap awak media, kini malah semangkin parah sikap maupun tingkah lakunya, camat Bangko harus ambil sikap karena ini merupakan laporan informasi.

Berdasarkan informasi/keterangan dari warga sekitar, yang mengatakan bahwasanya pembagian beras raskin kini semangkin menyusut.

Per KK hanya mendapatkan 2kg,2 on saja, bahkan ada yang tidak dapat samasekali.
Ujar warga.

Mendengar informasi/keterangan tersebut, awak media langsung menuju ke kantor kepenghuluan labuhan tangga baru untuk konfirmasi terkait informasi tersebut.

Sesampainya di kantor kepenghuluan labuhan tangga baru, yang pertama di jumpai adalah 2 orang petugas yang ada di kantor tersebut.

Setelah di pertanyakan siapa yang bisa di konfirmasi, salah satu dari dua orang tersebut, langsung menelpon sekdesnya, yang di ketahui bernama YANTI.

Sangat tidak pantas tindakan oknum tersebut, karena berjauhan saat awak media memintai keterangan atas informasi/ keterangan dari warga tersebut.

YANTI yang di kenal sebagai sekretaris desa (sekdes) sangat tak pantas memberikan keterangan kepada wartawan/awak media dengan jarak yang berjauhan.
Di perkirakan jarak antara awak media dengan sekdesnya hampirlebih kurang 5 meter.

Adapun keterangan dari YANTI yang mengatakan terkait persoalan tersebut (beras raskin) YANTI mengatakan, bahwasanya per KK mendapatkan 2kg setengah.

Tambahnya lagi, Yanti meminta awak media membawa sumber yang memberikan keterangan tersebut.

Awak media mengatakan, bahwasanya sumber tidak bisa di perlihatkan, terkecuali pada tempat tertentu. Ujar awak media.

Namun YANTI memaksa untuk awak media menghadirkan sumber tersebut.
Terjadinya adu argumentasi antara awak media dengan sekdes kepenghuluan labuhan tangga baru, hingga awak media di usir dari kantor tersebut.

Karena awak media merasa bahwa perilaku yang tidak pantas, terhadap awak media, akhirnya awak media mengalah untuk pergi.

Tak sempat/tak bisa mengkonfirmasi lebih lanjut tentang informasi tersebut, karena sikap seorang sekdes sangat di sesalkan oleh awak media, karena bersikap seperti itu (MENGUSIR AWAK MEDIA) yang ingin konfirmasi sebagaimana tugasnya sebagai seorang jurnalis.

Berdasarkan hasil konfirmasi awak media yang di usir oleh sekdes labuhan tangga baru, awak media langsung menghubungi camat Bangko yang di ketahui bernama julianda.

Awak media langsung melaporkan kepada pihak camat, agar bisa meluruskan persoalan tersebut, namun sangat di sayangkan.
entah mengapa, adapun bahasa/keterangan dari julianda (camat Bangko) yang menurut awak media memojokkan awak media.(seakan akan kesalah tersebut bermula dari awak media) yang mendapat perilaku tidak sepantasnya dari sekdes kepenghuluan labuhan tangga baru.

Karena awak media merasa keterangan/penjelasan dari pihak camat Bangko, akhirnya awak media menyudahi telpon tersebut.
Ada apa dengan camat Bangko?

begitulah informasi/keterangan terkait persoalan tersebut, hingga pemberitaan ini di tayangkan.(Tim JKN).

Komentar