Sembur Uthik Tradisi Unik Dalam Memperingati Maulid Nabi SAW 12’Rabiul Awal 1446 Hijriah

Berita Sidikkasus.co.id

BANYUWANGI – Jatim.Dalam rangka memperingati Maulid Nabi SAW, 12 Rabiul Awal 1446 Hijriah, adalah suatu momentum yang sangat istimewa bagi umat muslim di seluruh dunia untuk memperingati hari kelahiran nabi Muhammad SAW. Bertempat di Masjid Baitunaja masyarakat Dusun Susukan kidul Desa Gladag, Rogojampi,gelar peringatan Maulid Nabi SAW pada Minggu 15/9/2024.

Dalam acara tersebut beberapa rangkaian yang dilakukan mulai pawai seperti arak arakan kembang endog atau bunga telur yang mengelilingi wilayah Dusun Susukan kidul kemudian dilanjutkan beselawat membaca berjanji yang berarti menunjukan kecintaanya kepada Nabi besar Muhammad SAW, yang telah membawa umat Islam dari jaman kegelapan menuju jaman terang benderang.

Setelah acara inti selesai ada tradisi unik yaitu Sembur Uthik atau tebar uang mulai uang logam sampai uang kertasan, tradisi ini adalah tradisi turun menurun yang mana masyarakat sekitar bersyukur atas berkah rezki yang di berikan oleh Alloh SWT, tradisi ini di lakukan di halaman Masjid setelah acara inti selesai, selain itu tradisi ini menjadi salah satu ajang silaturahmi antar warga,” kata Yasin Fadila ketua takmir Masjid Baitunaja.

Acara tidak selesai disitu saja, dari halaman masjid warga akan berlarian kesana kemari mencari dan mendatangi rumah – rumah warga yang yang juga mengadakan sembur uthik secara pribadi. Mereka akan berlari dari rumah satu kerumah yang lainya, mencari uang sebanyak – banyaknya sampai sudah tidak ada lagi warga yang membagi – bagikan uang.

Selesai acara biasanya warga akan beristirahat, duduk santai bergerombol menghitung hasil yang didapat sambil berkeluh kesah dan saling bercerita kejadian – kejadian lucu yang terjadi pada saat sembur uthik berlangsung tadi. Tidak sedikit dari mereka yang mengalami luka lecet pada tangan dan kakinya, tapi tidak ada raut sedih terpancar dari wajah mereka , yang ada hanya tawa dan senyum kebahagiaan. Mereka bertekad akan terus menjaga dan melestarikan tradisi ini sampai anak cucu kita,” pungkasnya.

Pewarta ( Heri ).

Komentar