Berita – sidikkasus.co.id.
Banyuwangi – .Hari Selasa, 06 Agustus 2024. Desa Tapanrejo adalah salah satu desa yang berada di kecamatan Muncar, Banyuwangi. Desa ini memiliki 2 dusun yang cukup luas dan terdapat komunitas masyarakat dalam hal UMKM. Komunitas masyarakat di kedua dusun ini memiliki UMKM yang berbeda-beda, ada yang memproduksi bahan mentah hingga makanan siap saji.
Namun, UMKM masyarkat desa Tapanrejo telah kalah jauh dengan UMKM di era sekarang. Artinya komunitas UMKM masyarakat ini belum memanfaatkan digitalisasi dengan sangat maksimal, sehingga jika dibandingkan dengan UMKM diluar sana, komunitas ini sangatlah tertinggal.
Adanya mahasiswa dapat memberikan manfaat lebih bagi pihak desa dan komunitas masyarakat dalam mengembangkan produk UMKM. Dan secara kebetulan, di desa Tapanrejo telah dihadirkan mahasiswa KKN dari (UIN KHAS JEMBER) yang memiliki niatan membantu masyarakat untuk lebih memahami daya saing di era sekarang. Mahasiswa KKN yang terjun di masyarakat desa Tapanrejo berjumlahkan 14 orang dan mereka berasal dari berbagai daerah yang disatukan dengan nama *”Mahasiswa KKN Posko 99″*.
Kehadiran mahasiswa Posko 99 di desa Tapanrejo menjadikan peluang emas bagi komunitas UMKM di kedua dusun di Tapanrejo. Karenanya, mahasiswa Posko 99 siap membantu dan memberikan edukasi kepada masyarakat terkait branding produk serta strategi daya saing yang baik di era Digitalisasi. Mahasiswa Posko 99 juga menawarkan pengetahuan mereka kepada masyarakat terkait hal apa saja yang dihadapkan UMKM di era sekarang, seperti memanfaatkan secara maksimal Digitalisasinya.
Salah satu UMKM masyarakat di dusun Krajan, terdapat salah seorang warga yang memproduksi bahan makanan berupa Kecap Asin. Produksi ini sudah lama ada di desa Tapanrejo dan telah menjadi ciri khas Tapanrejo yang melegenda.
Kecap Asin mulai diproduksi sejak tahun 1965 oleh salah seorang ibu yang bertempat tinggal di Rw 5 dusun Krajan Memproduksi kecap asin tidaklah mudah, masyarakat membutuhkan kurang lebih 10 hari dalam proses produksinya.
Dan pemasaran UMKM kecap asin ini sudah sangat lama sekali memudar (artinya produksi kecap asin sempat terhentikan). Karenanya ibu yang menciptakan resep enak dari kecap asin tersebut meninggal dunia, dan seharusnya dilestarikan produksinya.
Maka dari itu, mahasiswa KKN Posko 99 menawarkan diri untuk ikut membantu dan melestarikan produksi kecap asin khas Tapanrejo yang melegenda ini,
dengan memberikan edukasi terkait digitalisasi serta membantu branding produk. Kegiatan yang dilakukan oleh mahasiswa KKN Posko 99 sangat membantu warga tersebut. dan mendapatkan respon positif dari desa tapanrejo kecamatan muncar .
serta masyarakat setempat. Penawaran mahasiswa KKN Posko 99 dalam melestarikan dan mengembangkan produksi kecap asin ini berupa pembuatan logo dan mendaftarkan lokasi produksi ke pihak google maps dengan nama *”Rumah Produksi Kecap Aisn Tapan”*.
Tidak kalah dengan dusun sebelah, di dusun Kedungdandang juga memiliki komunitas UMKM yang cukup luas pemasarannya. Ada warga yang memproduksi tempe secara manual dan mandiri dari rumah sendiri hingga beberapa warga yang memproduksi makanan siap saja seperti keripik-keripik an.
UMKM yang cukup meluas hingga keluar dari Tapanrejo salah satunya adalah produksi keripik-keripik an, padahal awal mula berdirinya baru di bulan Agustus 2023 kemarin.
Kehadiran mahasiswa KKN Posko 99 desa tapanrejo tetap mendapatkan respon positif.dari masyarakat di dusun Kedungdandang ini, karena nya mereka membutuhkan pendampingan dalam memanfaatkan digitalisasi di era sekarang.
Awalnya, dari pihak masyarakat meminta tolong kepada kita (mahasiswa KKN) untuk membantu membuatkan struktur organisasi UMKM nya. Setelah itu dari kita sendiri menawarkan untuk memberikan informasi dan strategi dalam menghadapi daya saing yang baik di era Digitalisasi ini.
Akhirnya kegiatan mahasiswa Posko 99 adalah pendampingan masyarakat dalam memanfaatkan digitalisasi secara maksimal. Adapun kegiatan yang dilakukan adalah pembuatan marketplace berupa Wa Bisnis dan pembentukan logo supaya produk yang dihasilkan dapat dikenali oleh lebih banyak orang diluar sana. Menurut mereka,
kehadiran mahasiswa Posko 99 adalah termasuk peluang emas dalam memperluas pemasaran UMKM di dusun Kedungdandang. UMKM tersebut ternyata telah dinaungi oleh Dinas Perikanan dan memiliki nama resmi organisasi bernama *”Poklahsar Al-Amin.
Pada akhirnya, kehadiran mahasiswa KKN Posko 99 telah berhasil dalam membantu dan mendampingi komunitas UMKM masyarakat dalam mengembangkan tingkat pemasaran produksi mereka dengan cara memanfaatkan digitalisasi secara lebih maksimal lagi kedepannya.
Mahasiswa Posko 99 juga memberikan strategi pemasaran yang dapat dengan mudah dilakukan oleh masyarakat setempat dalam mempromosikan produknya melalui media online. Hal ini juga termasuk kedalam program kerja mahasiswa KKN Posko 99 di desa Tapanrejo tersebut.
Pewarta (Slamet)
Komentar