Berita sidikkasus.co.id
HALSEL. – Polisi tampaknya diam ditempat tampa ada tindakan mengatasi pelaku kriminal menggunakan sajam kerap kali mengancam warga Masyarakat sekitar ibu kota Labuha Kabupaten Halmahera Selatan. Provinsi Maluku Utara. Saat mengendarai kendaraan roda dua melewati jalan lurus didepan kampus sekolah tinggi pertanian (STP), pada malam hari.
Meski polisi diduga selama ini mengetahui dan mendengar keluhan Masyarakat sekitar ibu kota Labuha yang disampaikan ke berbagai grup berita WhatsAAP dan fecbook (mendsos).
Namun nampaknya hingga kini para pelaku kejahatan menggunakan sajam dan menutup wajah dengan sarung terus-menurus beraksi di malam hari dan mengancam setiap Warga yang mengendarai roda dua melewati jalan lurus depan kampus STP Desa Wayamiga Kec. Bacan Timur, Halsel.
Kali ini, pengakuan dari kedua orang Warga Desa Babang Kec. Bacan Timur, yakni Sabda Hi. Yusup dan Juma, bahwa keduanya kembali dihadang oleh para pelaku yang tidak dikenali menggunakan sajam, pada hari sabtu tanggal 01 juni 2024 sekitar 23:00 Wit, malam hari.
Iya kemarin malam saya bersama Om Juma ini dari arah Desa Marabose menuju Desa Babang menggunakan motor satria 4tak, tiba-tiba ada satu motor metic terlihat ada saling bergoncengan dua orang laki-laki menghampiri saya dan om Juma, tepatnya didepan kampus STP.
Setelah itu salah satu pelaku mencabut pisau (sajam) yang bersiap untuk menusuk saya dengan om Juma, akan tetapi saya kaget sehingga tancap gas jadi pelaku belum sempat tikam. Ungkap sabda. (02/06/2024).
Kata Sabda, sesampainya di tempat tujuan Desa Babang, saya langsung telfon keluarga di Desa Wayamiga, dan berbondong-bondong mengecek pelaku di TKP tetapi kedua pelaku sudah tidak berada di lokasi kejadian.,
Sebenarnya lanjut Sabda, kejadian tersebut bukanlah pertama kali melainkan telah berulang kali di alami setiap Warga mendapat teror dan ancaman pembunuhan saat melintasi jalan umum Labuha-Babang tepatnya depan kampus STP.
Kejadian ini sudah berulang kali terjadi karena sudah ada beberapa orang Warga Desa Babang mengalami hal ini, dan banyak juga kita liat di postingan fecbook (FB), serta lewat whatsAAP. Itu korbannya banyak perempuan ibu-ibu maupun cewe. Tetapi torang (kami) Masyarakat merasa heran dan aneh karena pihak kepolisian selama ini mungkin tidak menindaklanjuti sehingga pelaku terus beraksi di malam hari. Jelasnya.
Terkait insiden tersebut, sabda berharap agar pihak kepolisian tidak tinggal diam sehingga para kendaraan roda dua bisa merasa aman dan nyaman saat mengendarai roda dua.
Ya kami sangat berharap agar pihak kepolisian setempat dapat mengatasi dan mengamankan para pelaku sehingga hal seperti ini tidak lagi terulang kembali. Harapnya.
(Jurnalis Kandi).
Komentar