Berita sidikkasus.co.id
Amlapura — Tidak menuhi syarat atau gugurnya ek ketua panwascam sidemen diduga ada kaitannya dengan rekomendasi pembukaan kotak suara di dn Mijil, sidemen. Hal ini juga dibenarkan Gede Sudana kepada wartawan. Dirinya mengaku sempat ditegur salah satu komisioner Bawaslu karangasem atas tindakannya tersebut.
Sementara itu Sudana mengakui keputusan memberikan rekomendasi untuk buka kotak suara karena mayoritas saksi meminta membuka kita suara. Bahkan PPK juga sepakat seperti itu.
Sudana sendiri mengakui apa yang dilakukan sudah sesuai dengan ketentuan. Karena keterangan yang disampaikan saksi juga punya indikasi kuat ada dugaan kecurangan. Terlebih lagi salah satu Paslon mendapatkan suara sampai 100 persen.
Benar saja setelah kotak dibuka dan dihitung benar saja ada pergeseran suara.
“Indikasi ada kecurangan awalnya cukup kuat dan ternyata benar,” ujarnya.
Sudana mengaku disalahkan padahal apa yang dilakukan diyakini benar. Terlebih terbukti ada kecurangan.
Sebagai pengawas dia harus peka dengan kejadian dilapangan. Kalau ada indikasi kecurangan malah dibiarkan justru yang keliru karena terkesan membiarkan kecurangan terjadi.
Sementara itu ek ketua Panwascam selat Ketut Beny Antara kembali menyatakan keheranannya kenapa ketiga komisioner selat dibabat habis. Beny malah mencurigai dirinya sengaja dihabisi karena ada kepentingan nitip orang untuk menduduki jabatan tersebut.
Selama ini Beny mengaku tidak pernah mendapatkan peringatan terkait kesalahan yang dilakukan. Dasar yang digunakan sebagai penilaian juga diakui Beny tidak transparan dan sangat subyektif.
Sementara itu ketua Bawaslu karangasem I Nengah Putu Suardika saat diwawancarai wartawan via WA mengatakan kalau penilaian dilakukan berdasarkan fortofolio yang disetorkan para peserta. Selat sendiri ketiganya dinilai tidak memenuhi syarat. Sementara Sidemen satu orang dan Abang satu orang karena tidak mengikuti proses tersebut.
Reporter: Arda Oka
Komentar