Minahasa Utara , JKN – Demi mendukung prioritas nasional serta percepatan dan perluasan kualitas infrastruktur ,”pemerintah daerah Minahasa Utara sudah berupaya semaksimal mungkin memperbaiki bahkan telah menggelontorkan miliaran rupiah demi terlaksananya jalan didaerah. Akan tetapi cukup disayangkan ketika pemerintah mengambil kebijakan dengan menaikan anggaran daerah berbanding terbalik dengan kualitas infrastruktur yang dibangun disini tentunya masyarakat yang dikecewakan.
Dari hasil pantauan Reporter jejak kasus news ditemukan adanya proyek peningkatan jalan yang diduga dikerjakan asal jadi ,”pasalnya proyek jalan berbandrol Rp 8.819.319.000 yang dikerjakan oleh PT Anugrah Kamayatu Utama.
Diduga peningkatan anggaran tersebut ternyata tidak ditunjang dengan peningkatan kualitas terbukti jalan yang belum lama di buat tersebut sudah mulai retak dan berlubang bahkan sudah 4 kali dalam perbaikan namun tetap saja mengalami kerusakan,
Sehingga dipastikan bawah mutu dan kualitas infrastruktur jalan yang dibangun diduga tidak sesuai spack. Walaupun diketahui jumlah anggaran ditahun 2016 lalu PU daerah Minahasa Utara mengeluarkan anggaran miliaran rupiah guna peningkatan ruas jalan Airmadidi Atas-Matungkas.
Sementara itu Kabid Bina Marga PU Minahasa Utara bahkan sudah tiga kali mengalami pergantian. Lantas ada apa dengan adanya kabid bina marga sampai tiga kali pergantian,” demikian yang disampaikan aktivis asal likupang Rinto Racman kepada media.
Dalam keteranganya Rinto katakan,” kalau ada kendaraan yang baru melewati jalan tersebut pastinya mempertanyakan adanya jalan yang mirip kain robek. Pengakuan mantan kabid bina marga Rudi Rarung ketika media jejak kasus menemui di ruang kerjanya,” dengan jelas mengakui dengan adanya jalan yang mengalami kerusakan padahal jalan tersebut baru dikerjakan bulan desember 2016 lalu.
Bahkan beliau sempat janji akan mengupayakan untuk melakukan perbaikan kembali karena mengingat masih ada biaya perawatan pungkasnya.
Namun disisi lain masyarakat mengatakan apa gunanya anggaran besar kalau fakta dilapangan ternyata kualitas dan mutu tidak menjamin pengguna transportasi jalan,”
Demikian penyampaian masyarakat yang enggan namanya dikorankan. Kami berharap kepada pemerintah, instansi kepolisian serta kajari untuk lebih meningkatkan pengawasan bila perlu tindak tegas bagi mereka yang dengan sengaja bermain di atas anggaran proyek yang begitu besar,” agar nantinya proyek infrastruktur jalan di Minahasa Utara ini bisa selesai dengan kualitas dan mutu yang baik. (Erlangga)
Komentar