Warga Palas Keluhkan Gas Elpiji 3Kg Menembus Harga 35 Ribu

Berita Sidikkasus.co.id

PADANG LAWAS – Masyarakat kabupaten Padang Lawas(Palas) Pertanyakan terkait kelangkaan gas elpiji 3Kg di sejumlah warung pengecer di wilayah kecamatan Barumun.
Selain gas melon itu menjadi langka di pasaran, hal itu juga memicu kenaikan harga yang luarbiasa yang sebelum nya hanya 20 – 21 ribu di kalangan pengecer gas bersubsidi kini menembus harga hingga 28 – 35 ribu pertabungnya.

Pantauwan Sidikkasus.co.id di lapangan Minggu (02/4/23) di wilayah kecamatan Barumun sejumlah warung pengecer mengalami kekosongan gas elpiji 3Kg, Salah satu warga saat di jumpai wartawan DL Nasution kepada wartawan mengatakan terkait harga gas elpiji yang saat ini melambung tinggi 28 hingga 35 ribu pertabung 3Kg, sangat menjadi keluhan di tengah masyarakat,apalagi saat setuasi ekonomi saat ini yang sangat sulit.Keluh warga

” Ia juga mengatakan bagaimana pulak di sejumlah daerah terpencil di Kabupaten Padang Lawas sedangkan di pusat ibukota saja mengalami ke langkaan, dalam hal tersebut Seharusnya Polres Palas bertindak untuk melakukan pengawalan dan pasokan LPG 3kg di sejumlah wilayah Kabupaten Padang Lawas. Harap Warga.

Direktur Penyidik Direktorat Tindak Pidana Tertentu (Dittipidter) Bareskrim Polri, Brigjen Pol. Pipit Rismanto, dalam keterangan tertulis, seperti dilansir liputan 6.

Demi mencegah terjadinya kelangkaan tabung gas LPG 3 kg, Polisi siap meningkatkan pengawasan. Bareskrim Polri siap memasifkan pengawalan dan pasokan LPG 3kg di sejumlah wilayah tanah air.

Direktur Penyidik Direktorat Tindak Pidana Tertentu (Dittipidter) Bareskrim Polri, Brigjen Pol. Pipit Rismanto, menjelaskan, jajaran Dittipidter Mabes Polri dan jajaran fungsi reskrim di polda hingga polres, seluruhnya bergerak melakukan pengawalan dan pengawasan.

“LPG 3 kg disubsidi pemerintah sehingga kami mengharapkan ke depan dengan adanya langkah-langkah yang dilakukan secara masif ini ke depan LPG bersubsidi bisa tepat sasaran. Semua ini untuk meminimalisir penyalahgunaan subsidi LPG,” terang Pipit. (HS79)

Komentar