Berita sidikkasus.co.id
MELAWI-KALBAR,Tokoh Pemuda NandenKing 42 tahun asal Desa Nanga raya Kecamatan Belimbing hulu mengharapkan akses pembangunan jalan dan jaringan aliran listrik PLN bisa masuk ke wilayah hulu,yaitu Desa Nanga raya Dan Desa Kayu Bunga.Namun cukup jauh jarak tempuhnya dari Desa Nanga Keberak ke Desa Nanga raya sekitar 20 km,di tempuh dengan kendaraan bermotor sekitar 2 jam itupun kalau jalan kering kalau hujan licin tidak bisa di lewati.Sabtu, (25/02/2023)
“Warga masyarakat membutuhkan uluran tangan dari pemerintah daerah propinsi maupun pusat,terutama jalan dari Desa Nanga Keberak menuju Desa Nanga raya ada yang sudah di rapat beton adapun yang belum sangat,Padahal hasil bumi dari Desa Nanga raya dan Desa Kayu bunga cukup banyak tetapi terkendala dengan infrastruktur jalan,” ujar Nandenking.
Selain akses jalan, Nanden juga meminta agar aliran listrik PLN dapat masuk ke wilayah mereka karena saat sekarang ini baru sampai dusun batu selimbing sampai dusun sejuga walaupun kedua dusun tersebut masih masuk wilayah Desa Nanga raya.
“Nandenking” meminta pemerintah daerah juga PLN untuk mengaliri atau memasang tiang ke dusun kenebak dan dusun Nanga raya pemusatan di desa nangaraya.
Buruknya kondisi jalan, menyebabkan warga desa kayu bunga dan desa Nanga raya Kecamatan Belimbing hulu, Kabupaten Melawi, kesulitan mengangkut hasil kebun mereka ke tempat pemasaran, seperti diungkapkan tokoh pemuda NandenKing”.
Menurutnya, jalan sangat dibutuhkan masyarakat, karena merupakan urat nadi perekonomian. Tanpa jalan yang baik, sulit bagi masyarakat untuk meningkatkan kesejahteraan mereka.
“Kami sangat berharap agar jalan Desa kayu bunga dan nanga raya di perhatikan akses jalan untuk kendaraan sehingga memudahkan masyarakat membawa hasil perkebunan. Setiap hari hasil perkebunan milik masyarakat yang perlu diangkut melalui jalan itu,” ujarnya.
Selain itu, Nandenking juga sangat mengharapkan penerangan listrik PLN. Sejauh ini, masyarakat di dusun kenebak,dusun nanga raya dan belum tersentuh pelayanan listrik PLN,sehingga untuk penerangan biasa memakai mesin diesel,genset pribadi bagi yang mampu itupun tidak lama karena minyak solar maupun petralit sangat mahal,dan kebanyakan masyarakat masih banyak mengunakan lampu sumbu biasa pakai solar,juga ada yang pakai lilin juga.
Jadi kalau dulu belimbing hulu masam sekarang sudah ada rasa manisnya,walaupun masih kurang gulanya ujar”, Nandenking”. (HARJONO/SOFY).
Komentar