Mengatasi Inflasi Pasca Kenaikan Harga BBM, Disperindang Halsel Perketat Pengawasan

Berita Sidikkasus.co.id

HALSEL,- Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag), Kabupaten Halmahera Selatan. telah melaksanakan rapat kordinasi dengan beberapa OPD bersam BAPEDA Halmahera Selatan (Halsel) di Gedung Kantor BAPEDA pada hari selasa tanggal 24 januari 2023 lalu.

Disampaikan Kadis Prindang-kop Halsel. “Muhammad Mustafa, pada Media Sidikkasus.co.id bahwa, kami dari beberapa OPD Halsel, termasuk Dinas Pertanian, Dinas Perikana telah menggelar rapat kordinasi di Kantor BAPEDA terkait memperketat pengawasan BBM. Kata /Muhammad. 26/01/23.

Dalam pertemuan tersebut kata Muhammad, membicarakan soal pengawasan BBM dengan tujuan Evaluasi ulang Pengawasan BBM di 4 bulan 2022 berlalu untuk mengatasi penanggulangan inflasi Daerah pasca kenaikan harga bahan bakar minyak.

Usai 2022 menjalani 2023 ini, kami dari Dinas Perindang akan lebih perketat pengawasan BBM ke tiap-tiap Pangkalan yang ada di Halmahera Selatan.

Sebab Penyebab Inflasi salah satunya adalah kenaikan harga BBM sehingga berdampak naiknya pada kebutuhan Masyarakat. Jelasnya.

Lanjut Muhammad, untuk mengatasi semua itu, tugas Perindang nantinya melakukan pengawasan terhadap harga Stok. Baik bahan kebutuhan pokok Masyarakat maupun harga dan masuknya Stok BBM jenis minyak tanah yang masuk ke pangkalan serta mamajukan peningkatan daya beli Masyarakat.

Alhamdulillah selama 4 bulan berlalu berjalan dengan lancar sekalipun ada beberapa Pangkalan dikeluhkan Masyarakat.

Bahkan saat ini, saya sudah perintahkan ke Staf saya untuk menyurat ke Camat dalam rangka diadakan pertemuan yang nantinya Camat, Kepala Desa, pihak Pangkalan, Bhabinkamtibmas dan Bhabinsa setempat kami libatkan untuk melakukan pengawasan BBM.

Dengan tujuan agar pengawasan tersebut lebih mengikat, serta Kepala Desa nantinya merekomendasikan nama-nama pelanggan ke setiap Pangkalan.

Misalnya setiap Pangkalan melayani Masyarakat 25 Liter per Kepala Keluarga (KK), maka Kepala Desa harus merekomendasikan 200 KK ke Pengkalan tersebut, Sehingga semua KK yang hak menerima 25 Liter dapat terbagi habis dari Pangkalan. Tegas Muhammad.

Selain itu, Muhammad menilai hal yang menjadi keluhan Masyarakat, karena ada pangkalan yang tidak memilik data Pelanggan tetap, akhirnya Warga yang seharusnya membeli minyak tanah di Rt 1, malah membeli ke Pangkalan Rt 2.

Ketika tidak dapat di Pangkalan Rt.2 dapat menimbulkan keluhan Masyarakat sampai membuat heboh. Ungkapnya.

Dirinya menambahkan, Nanti setelah dilakukan distribusi pengguna ini diseluruh pangkalan yang ada di Halmahera Selatan. Maka semuanya dapat teratasi sekalipun sebagian tidak memanilisir tetapi itu pasti.

Karena berbicara soal BBM Pasti ada masalah, dari masalah itulah maka kami mengambil kebijakan memanilasir masalah-masalah yang berada dibawah, sehingga menimal Masyarakat bisa dapat kotak Minyak yang dibutuhkan dapat mencukupi dalam 1 bulan. Cetusnya.

(Kandi/Red).

Komentar