Berita Sidikkasus.co.id
HALSEL,- Banyaknya Mafia Bahan Bakar Minyak (BBM) Bersubsidi dan Nonsubsidi dilakukan oleh pihak Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) 86.97704. PT.TALIABU INDONESIA MANDIRI dan SPBU 86.977.11. PT. OBI MANDIRI SENTRI.
Terletak di Desa Sambiki dan Desa Jikotamu Kecamatan Ibu Kota Kepulauan Obi Kab. Halmahera Selatan. Provinsi Maluku Utara.
Membuat Nelayan dan kendaraan roda dua maupun Angkutan Umum, Memilih membeli BBM Ilegal Bersubsidi di Pangkalan dan Pengecer diatas harga Het Senin/19/12/22.
” Dari hasil pantauan Awak Media Sidikkasus.co.id Biro Halmahera Selatan. SPBU PT.TALIABU INDONESIA MANDIRI dan PT. Obi MANDIRI SENTRI. Terlihat pintu pagar kedua SPBU digembok 1×24 jam, sejak tanggal 16 Desember 2022 hingga kini tanggal 20 Desember 2022.
Selain itu, terlihat sejumlah pengecer di Desa Laiwui, Desa Kampung Buton, Desa Jikotamu, Desa Sambiki sampai ke Desa Anggai serta beberapa Desa lain seputaran Ibu Kota Kecamatan Obi.
Melakukan penjual BBM bersubsidi Jenis Minyak Tanah dengan harga Rp.17.000 per liter. Pertalaiet Rp.18.000 per liter dan Pertamax Rp.19.000 per liter.
” Sebelumnya, Informasi disampaikan sejumlah Warga Masyarakat Nelayan dan sopir Angkutan Umum bahwa kedua SPBU Desa Sambiki dan Desa Jikotamu. Melayani pengusaha BBM Ilegal menggunakan Drum dan Jergen.
Jika tukang Ojek dan Sopir angkutan umum maupun Nelayan yang menggunakan kupon BBM bersubsidi dilayani dalam sebulan 3 hari saja. Itupun sehari dibatasi sekali masuk.,
Warga juga membeberkan, petugas SPBU banyak melayani pengusaha BBM Ilegal seperti pangkalan Minyak Tanah dan pengecer menggunakan Drum dan Jergen diberikan harga Pertaliet Rp.13.000 per liter Solar Rp.11.000 per liter dan Pertamax Rp.17.000 per liter.
kata Warga, hal ini mengakibatkan kehabisan Minyak di SPBU dalam kurung waktu 5 hari saja. Kadang masih banyak minyak di SPBU tetapi saat ditanya alasan habis.
Untuk itu, sekalipun harga mahal kami tetap beli di pangkalan dan pengecer dengan harga enceran, Pertalaiet Rp.20.000 per liter. Pertamax Rp.20.000 per liter dan Bio Solar Rp.16.000 per liter. Sedangkan Minyak Tanah kami beli Harga Rp.18.000 per liter.
Padahal setau kami paska kenaikan harga BBM di tetapkan pemerintah Pusat tanggal 3 September 2022, pukul 13.30 WIB. Harga Pertalaiet Rp.10.000 per liter. Solar Rp6.800 per liter. Pertamax (nonsubsidi) Rp14.500. per liter dan Minyak Tanah disesuaikan Pemda Halsel khususnya Obi dan Obi Utara, dengan harga Subsidi sebesar Rp.5.500. Ungkap Warga.
” Terpisah, Karyawan SPBU PT.Obi MANDIRI SENTRI. Ajuwan Senin Kamarullah dikonfirmasi tanggal 17 Desember 2022, melalui HpHon (Via Telfon) mengatakan SPBU kehabisan Minyak sejak Tanggal 16 Desember 2022 dan Kapal akan masuk Tanggal 20 Desember 2022. Kata Ajwan.
Selang waktu, Istri Ajuwan Senin ditemui dilokasi SPBU. PT.OBI MANDIRI SENTRI. Sekitar pukul 11:05 Wit. Mengaku sisah BBM di Taggal 14 Desember 2022. Stok Pertalite masih ada 3.200 Liter, Pertamax 12.340 Liter dan Dexlite 100 Liter, Sedangkan Bio solar habis dijual. Untuk saat ini, suami saya masih sibuk sehingga pintu pagar SPBU juga masih ditutup belum terima pembeli. Ungkapnya.
” Selang waktu juga disampaikan salah satu Karyawan PT.TALIABU INDONESIA MANDIRI. Yakni Bapak “Ongki”, saat ditemui di tempat kerjanya membenarkan, BBM jenis Pertalaiet dan Pertamax msing-masing tersisa 4 sampai 5 Ton di SPBU. Kata Ongki.
Sementara ditanya terkait tidak adanya pelayanan BBM ke Masyarakat., Namun melayani Drum dan Jergen serta harga BBM subsidi dan Nonsubsidi. Ongki menjelas dirinya sebatas karyawan yang siap laksanakan arahan dari pemilik perusahan.
Ditanyakan langsung ke Bos “Haikal, selaku pengawas SPBU, saya sebatas karyawan biasa. Tetapi Bos sementara ada tidur jadi nanti jam 2 atau jam 3 siang baru balik lagi ketemu dengan Bos. Ucap Ongki.
(Kandi/Red).
Komentar