Ket foto: Andik Pelaksana Teknis Balai Besar Wilayah Sungai Brantas Surabaya
Berita: Sidikkasus.co.id
JEMBER – Proyek bangunan fisik irigasi tersier yang dalam pengawasan Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Balai Besar Wilayah Sungai Brantas Surabaya, diduga tidak sesuai spesifikasi dan lemah dalam pengawasan. Ditengarai jadi bancakan oknum untuk memperkaya diri, Jember (20/10/2022) Kamis.
Pasalnya, proyek yang berlokasi di Dusun Gayasan A, Desa Jenggawah, Kabupaten Jember, ada dugaan dalam pelaksanaan di lapangan tidak sesuai dengan perencanaan awal yang sudah ditentukan, diduga ada kongkalikong oleh oknum pengawas untuk memperoleh penghasilan lebih dengan mengurangi volume kubikasi material.
Sementara, dari pantauan awak media dilokasi proyek tidak terlihat adanya papan informasi kegiatan. Tidak hanya itu, batu yang terpasang mengunakan satu batu jenis batu belah (bukan Jenis batu Raen) yang diduga tidak sesuai spesifikasi material batu yang ada.
Saat dikonfirmasi, mandor lapangan, Riyanto, menyampaikan bahwa Dirinya hanya selaku mandor di lokasi yang dimaksud.
Lanjut Riyan, menyebut bahwa mbah Anam selaku pelaksana proyek pekerjaan fisik irigasi tersebut. Ia tidak mengetahui besaran anggarannya termasuk nama Kontraktor pemenang lelangnya.
” Mbah Anam selaku pelaksana mas,” kata Riyan biasa dipanggil gembos melalui panggilan WhatsApp pada media ini, (17/10/2022) Senin.
Sambung Riyan menjelaskan, sesuai perencanaan bahwa dimensi panjang bangunan 900 meter dengan ketinggian 70 cm sudah termasuk galian pondasi.
” Volume 700 kubik panjang bangunan 900 meter mas,” kata Riyan.
Disinggung terkait pasangan batu mengunakan satu batu, hal tersebut dibenarkan dengan dalih proses mobilisasi material yang dinilai jauh dari lokasi pekerjaan.
” Makanya itu kemarin kan jauh langsirnya mas , mohon maklum lah,” ujarnya.
Terpisah, Pelaksana Teknis Balai Besar Wilayah Sungai Brantas Surabaya, Andik, menyampaikan bahwa di Kabupaten Jember ada beberapa paket pekerjaan irigasi milik Balai Besar Sungai Brantas dikerjakan beberapa PT salah satunya PT Moderen.
” Modern masuk,” ucap singkat Andik pada wartawan ini di kantor perwakilan Balai Besar Wilayah Sungai Brantas pada Rabu (19/10/2022).
Paket pekerjaan irigasi yang dimaksud Ia menyebut bahwa dirinya selaku pelaksana teknis di lapangan.
” Saya yang bagian kantor,” ujarnya.
Disinggung Terkait tidak adanya papan informasi kegiatan proyek di lokasi Andik menyampaikan bahwa wajib terpasang.
” Papan nama wajib terpasang,” tegasnya.
Namun pelaksana teknis itu tidak banyak memberikan stetmen dan hemat bicara berdalih harus melakukan pengecekan terlebih dahulu dan akan segera turun kelokasi untuk melakukan pengecekan pekerjaan yang dimaksud.
Guna Cover Both Side pemberitaan awak media akan berupaya melakukan konfirmasi dan klarifikasi kepada pihak pelaksana lebih lanjut.
Sementara mandor lapangan tidak bersedia memberikan nomor telepon pihak pelaksana berdalih harus minta izin.
Reporter: Herman
“Bersambung”
Komentar