Bupati Taliabu Akan Copot Kades Minton, Jika BLT-DD Tak Bayar Dalam Waktu 1 Minggu, Kades Sebut Dana 2020 Tidak Cair

Berita Sidikkasus.co.id

TALIABU, – Aksi unjuk rasa yang dilakukan oleh masyarakat beberapa waktu yang lalu, Terkait kasus dugaan kuat Bantuan Langsung Tunai Dana Desa ( BLT-DD) Minton, Kecamatan Taliabu Utara, Pulau Taliabu dari tahun 2019 terhitung 7 bulan dan ada yang 3 bulan di 2022 belum juga terbayarkan hingga saat ini.

Akhirnya Bupati Kabupaten Pulau Taliabu, Provinsi Maluku Utara, H.Aliong Mus melakukan kunjungan kerja ( Kunker) di Desa Minton Kecamatan Taliabu Utara, pada hari minggu 21 Agustus 2022.

Kemudian, Bupati Aliong Mus menindaklanjuti terkait penyampaian masyarakat melalui aspirasi beberapa waktu lalu itu, soal BLT-DD Minton belum juga terbayarkan hingga hari ini.

Ia, dengan tegas menyampaikan bahwa dalam waktu yang sangat singkat adalah satu minggu (7 hari) terhitung mulai dari hari minggu 21/8/2022, kepada kepala Desa Minton tersebut agar segera membayarkan atau melunasi hak hak warga yang menerima BLT-DD dan gaji aparat desa yang bersangkutan.

“Jika tidak dibayarkan BLT-DD tersebut, maka kades itu akan saya copot/pecat dari jabatannya dengan secara tidak hormat,” Kata Warga setempat, tidak mau mencantumkan namanya dalam berita ini, sesuai penjelasan Bupati Pulau Taliabu. Rabu 24 Agus 2022.

Kata warga, Dalam penjelasan itu, warga sangat antosias menyambut kedatangan Bupati Aliong Mus, saat tiba di Desa Minton Kecamatan Taliabu Utara.

Selain Warga, Kepala Desa Minton Cosmos Batubara juga mengatakan ke salah satu media beberapa waktu lalu, bahwa dirinya baru membayar BLT-DD 2022 pada tahap pertama sebanyak 3 bulan.

Sedangkan BLT-DD tahap dua belum saya bayarkan karena harus menutupi utang pinjaman, meski anggarannya telah dicairkan.

“Jadi saya tunggu pencairan tahap berikut baru dibayarkan, tapi kalau mau berutang lagi untuk menutupi hal itu, yang jelas saya tidak mau lah,” katanya.

Sebab, permasalahan ini berawal dari Pemerintah Daerah Taliabu yang tidak mencairkan anggaran Desa tahun-tahun sebelumnya.

“Tapi yang jadi persoalan, kita punya dana dari tahun 2020 itu bagaimana, sampai hari ini juga belum dicairkan. karena tidak ada satu orang yang berani mencairkan anggaran 2020 lalu itu, ada 8 Desa jadi korban,” kata kades

Atas masalah ini, Cosmos merasa tidak nyaman lantaran sering didatangi oleh polisi, anggota Koramil, wartawan, Pemda dan warga.

( Jek/Redaksi)

Komentar