Habiskan Duit Rakyat Rp 40 M, Aliansi Pemuda PALI Sebut Proyek Danau Tanjung Kurung Tak Ada Azaz Manfaat

Berita sidikkasus.co.id

PALI, — Aliansi Pemuda PALI Peduli Pembangunan menyoroti Mega proyek Revitalisasi Danau Pantai Jodoh di Desa Tanjung Kurung, Kecamatan Abab, Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI).

Menurut koordinator Aliansi Pemuda PALI Peduli Pembangunan, Dodi Febriansyah, mengatakan, ada sejumlah kejanggalan dari proyek normalisasi Danau Desa Tanjung Kurung yang menelan uang rakyat PALI hampir Rp40 Miliar itu.

Dodi berujar, berdasarkan hasil dari laporan masyarakat yang ia dapat, bahwasanya proyek tersebut diduga tidak diadakannya rapat (sosialisasi) terlebih dahulu dengan warga setempat untuk disetujui sebelum pelaksanaan pembanguanan proyek, sehingga menjadi polemik di tengah masyarakat.

“Proyek Revitalisasi Danau Tanjung Kurung menurut temuan kami dilapangan telah banyak kekeliruan dan kejanggalan mulai dari administratib sampai pada pelaksanaan yang tidak sesuai dengan aturan dan profesionalitas,” ujar Aliansi Pemuda PALI Peduli Pembangunan, Dodi Febriansyah dalam keterangannya pada wartawan, Jum’at, 10 Juni 2022.

“Akibat adanya pelaksanan proyek tersebut, membuat kerusakan lingkungan, berimbas pada terganggunya mata pencarian masyarakat, sehingga menyebabkan banyak ikan didalam keramba mati,” sambungnya.

Proyek yang dikerjakan oleh PT Caro Kito yang bersumber dari APBD PALI tahun anggaran 2019 itu dianggap selesai dan informasi yang ia dapat pekerjaan tersebut telah dibayarkan 100%.

“Namun fakta dilapangan sangat jauh dari harapan masyarakat seperti tidak memberikan manfaat dan keuntungan untuk masyarakat sekitar,” timpalnya.

Melihat dan memperhatikan temuan-temuan dilapangan, Dodi menduga proyek tersebut merupakan bentuk pemborosan keuangan daerah dengan membangun sesuatu yang tidak prioritas dan tidak memberikan dampak baik bagi warga setempat.

“Azaz manfaat dalam membangun itu adalah hal yang sangat penting. Membangun tanpa azaz manfaat sama saja merupakan bentuk pemborosan keuangan yang daerah yang akhirnya merugikan keuangan dan masyarakat PALI itu sendiri,” sambungnya.

Dodi turut perihatin atas kondisi Mega proyek Danau Tanjung Kurung, Kabupaten PALI sekarang.

“Ini bisa jadi catatan tinta emas. Kalau dilihat kondisinya sekarang. Bak proyek mubazir terbesar di Sumatera Selatan,” kritiknya. (Ansori)

Komentar