SURABAYA, JKN – Para suporter Persib Bobotoh yang berjumlah sekitaran 20 orang di hajar membabi buta oleh segerombolan orang yang tidak di kenal. Hingga menyebabkan satu teman diantara mereka mengalami luka yang cukup serius di bagian kepala dan beberapa luka lebam di daerah wajah. Hingga memerlukan perawatan yang cukup insentif. Bermula saat Para rombongan suporter Persib turun di Stasiun Pasar Turi Surabaya pada Kamis 26 Juli pukul 02.30 Wib. Kemudian mereka duduk di depan stasiun guna sekedar melepas lelah, Selang beberapa saat datanglah empat orang tidak di kenal dengan menggunakan dua kendaraan bermotor. Mereka kemudian berkata bahwa ada salah satu temanya mengalami kecelakaan.
Dan diajaklah salah satu dari rombongan Suporter Persib ini ikut dengan mereka. Tak lama selang beberapa menit setelah temanya ikut bersama orang yang tak di kenal ini, kemudian dari arah seberang beberapa puluhan orang tak di kenal tiba tiba menyerang rombongan dengan sangat brutal. Mereka menyerah seolah olah ada dendam di antara mereka. Padahal mereka tidak kenal satu sama lainya.
Arif Rifaldi salah satu suporter Persib (21 tahun) pemuda asal Bogor ini menjadi salah satu sasaran empuk. Pasalnya tubuhnya yang tergolong kecil hingga sulit melakukan perlawanan, Apalagi terbilang kalah jumlah. Tak ayal hal ini membuatnya mengalami luka yang cukup serius diantara teman temanya. Saat kejadian keributan berlangsung untunglah ada pihak Kepolisian datang melintas untuk segera menghentikan pengeroyokan ini. Arif Rifaldi korban pengeroyokan kemudian di bawa ke dr. Soetomo guna dilakukan pertolongan pertama karena darah terus mengucur dari belakang kepalanya.
Saat di temui awak media di Mess Karang Gayam Arif membenarkan atas kejadian itu. Arif mengaku tidak mengenal dengan para pengeroyok itu dan baru kali ini datang ke Surabaya.
” Saya di pukul habis habisan menggunakan helm hingga hp saya Samsung J7 di rampas oleh mereka. Saya tidak sempat melihat wajah mereka semua karena wajahnya di tutupi masker. Seingat saya ada yang berambut gondrong dan memakai kupluk dan menggunakan celana pendek”, ujarnya dengan nada yang sangat pelan karena habis menjalani jahitan 8 di bagian kepala.
“Saya datang kesini ingin menyambung tali silaturahmi dengan nonton pertandingan bola kok malah saya di hajar kayak gini. Semoga pelakunya bisa tertangkap aja biar di adili sama hukum” imbuhnya. (Sap/smsl)
Komentar