Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (APKASINDO) Agam, Bupati Berupaya Mencarikan Solusi Terbaik

Berita Sidikkasus.co.id.

Agam Sumbar – Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (APKASINDO), Bupati Agam Sumatera Barat, berupaya mencarikan solusi terbaik, karena anjloknya harga Tandan Buah Segar (TBS) kelapa sawit membuat masyarakat petani di Kabupaten Agam mengeluh. Merespon hal tersebut, Bupati Agam, sangat berupaya mencarikan solusi yang terbaik.

Hal itu diketahui saat petani kelapa sawit yang tergabung dalam Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (APKASINDO) DPD Agam menggelar audiensi bersama bupati Agam, Selasa (17/2/2022) di Kantor Bupati Agam.

Bupati tidak memungkiri anjloknya harga TBS kelapa sawit turut membuat ekonomi masyarakat petani menjadi menurun terutama diagam. Sehingga, pihaknya akan berupaya mencarikan solusi terbaik untuk mengatasi kondisi tersebut.

“Pemerintah daerah akan mencarikan berupa solusinya terkait persoalan ini, Bagaimana pun kesejahteraan masyarakat Agam harus diperjuangkan,” ujarnya.

Bupati menyadari persoalan harga TBS tidak terlepas dari peran pemerintah, baik pemerintahan tingkat satu maupun pemerintah pusat. Untuk itu, pihaknya bakal membawa aspirasi petani kelapa sawit ke pemerintah setingkat di atas pemerintah daerah.

“Kita akan berupaya membawa persoalan ini untuk dibicarakan di provinsi dan juga berkoordinasi dengan APKASI dimana harga TBS ini juga dialami 146 kabupaten se-Indonesia,” ucapnya.

Lebih lanjut disebutkan, petani kelapa sawit di Kabupaten Agam terbagi ke dalam dua kategori, yakni petani kebun kelapa sawit perusahaan dan petani kebun kelapa sawit masyarakat.

Menurutnya, perusahaan sawit dan masyarakat petani tidak dapat dipisahkan. Keduanya memiliki hubungan yang saling membutuhkan.

“Perusahaan tanpa petani kelapa sawit tidak dapat bergerak, demikian juga petani juga membutuhkan perusahaan untuk mensuplai TBS, sehingga keduanya harus menjalin hubungan baik,” terangnya.

Sementara itu, Sekretaris APKASINDO DPD Agam, Azwar Syamra mengatakan para petani kelapa sawit di daerah itu sangat membutuhkan perhatian pemerintah daerah. Pihaknya berharap pemerintah daerah dapat mengawasi harga TBS.

“Gubernur telah mengeluarkan edaran nomor 16 tahun 2022 yang mana ada tiga item, salah satunya meminta bupati untuk mengawal proses pembalian TBS oleh perusahaan,” katanya.

Waktu kita kofirmasi sama asisten II Pemda Agam Jeksen, mengatakan dari solusi atas kedatangan rombongan warga petani Sawit menyampaikan aspirasinya, dan asisten II, mengatakan tugas kabupaten kota sesuai peraturan sekabupaten kota, memantau pelaksanaan harga petanian, tekait dengan kondisi sekaranf, dan Bupati agan melakukn koordinasi dengan pabrik bersangkutan.

Dikatakan, dampak anjloknya harga TBS kelapa sawit berdampak langsung kepala masyarakat petani. Hal itu diperparah dengan cost produksi yang terbilang tinggi.

Jadi kami mohon kepada bapak bupati untuk mengawasi hal tersebut, karena hal itu sangat bermanfaat bagi petani sawit di Kabupaten Agam. Kami akan menyampaikan aspirasi secari tertulis ke bupati,” ujarnya. (Anto)

Komentar