Berita sidikkasus.co.id
JAKARTA – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terus berkomitmen melanjutkan pembangunan sarana dan prasarana guna menunjang pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat. Salah satunya melalui pembangunan pasar di berbagai wilayah di Indonesia.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, pembangunan/rehabilitasi pasar dilakukan dengan meningkatkan fungsi pasar sebagai sarana perdagangan rakyat sehingga menjadi bangunan yang aman, nyaman, bersih, tertata, dan lebih estetis (tidak kumuh). “Diharapkan, infrastruktur pasar yang berkualitas dapat dirasakan langsung manfaatnya, terutama menjamin distribusi bahan pokok dan turut menggerakan sektor riil atau UMKM yang merata hingga pelosok desa di seluruh Indonesia,” ujar Menteri Basuki.
Pada TA 2022, salah satu pasar yang dibangun Kementerian PUPR melalui Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Jawa Timur Direktorat Jenderal Cipta Karya adalah Pasar Induk Kota Batu. Pasar ini mulai dibangun pada Februari 2022 dan ditargetkan selesai pada pertengahan 2023. Progres fisik pembangunan mencapai 11,18%.
Pasar Induk Kota Batu dibangun di atas lahan seluas 39.548 m2 dengan total luas bangunan 35.077 m2. Pasar ini dibangun setinggi tiga lantai dengan pembagian lantai 1 sebagai zona basah, lantai 2 sebagai zona kering dan lantai 3 sebagai zona makanan dan kuliner. Jumlah kios Pasar Induk Kota Batu sebanyak 1.733 unit dan total los 1.033 unit. Pasar ini dikerjakan oleh kontraktor PT Sasmito dengan anggaran Rp152,721 miliar.
Kepala BPPW Jawa Timur Muhammad Reva mengatakan pembangunan Pasar Induk Kota Batu merujuk pada Peraturan Menteri PUPR No. 2 Tahun 2015 tentang bangunan gedung hijau. “Pasar ini akan mengutamakan efisien listrik, air, dan ramah lingkungan sehingga bangunan dipercaya aman, nyaman, sehat, ramah perempuan, anak dan difabel,” ucap Reva.
Walikota Batu Dewanti Rumpoko mengatakan pembangunan Pasar Induk Kota Batu oleh Kementerian PUPR diharapkan dapat meningkatkan perekonomian Kota Batu. “Pasar induk ini tidak hanya mencakup pertanian tetapi juga sebagai destinasi wisata kuliner Kota Batu. Dampak dari pembangunan pasar yang bagus dan layak bisa menjadi destinasi wisata, tetapi tidak meninggalkan kesan pasar tradisional,” ujar Dewanti.
Dengan terselesaikannya pembangunan Pasar Induk Kota Batu ini, diharapkan dapat menampung 3.306 pedagang dari pasar lama yang sebelumnya hanya dapat menampung 2.210 pedagang ditambah dengan para pedagang yang berjualan di luar bangunan pasar yang lama. Kemudian, di pasar yang baru ini diharapkan dapat meningkatkan omzet para pedagang hingga 5% sesuai dengan target pertumbuhan ekonomi nasional.
Salah satu pedagang Pasar Induk Kota Batu, Heri mengatakan pembangunan pasar ini merupakan momen yang ditunggu oleh pedagang. “Dari 10 tahun yang lalu kami berharap Pasar Induk Kota Batu dapat diperbaiki untuk menambah kenyamanan dan keamanan pedagang maupun pembeli,” ujarnya.
Selain Pasar Induk Kota Batu, Pada TA 2022 Kementerian PUPR ditargetkan akan membangun dan rehabilitasi 6 unit pasar lain yakni Pasar Mardika di Maluku, Pasar Thumburuni di Papua Barat, Pasar Gede Klaten Tahap II di Jawa Tengah, Pasar Sibolga Nauli di Sumatera Utara, Pasar Tempe Sengkang di Sulawesi Selatan dan Pasar Sentral Gorontalo. (Mes)
Publisher: Redaksi Media sidikkasus.co.id
Komentar