Masyarakat Nilai Lembaga KPK Ini Hanya Tebang Pilih, Kasus Korupsi Taliabu Diam Ditempat

Berita Sidikkasus.co.id

TALIABU, – Masyarakat Pulau Taliabu tahu bahwa Lembaga anti rasuah Komisi Pemberantasan Korupsi Berlaku di wilayah NKRI. Masyarakat meras kesal dengan KPK ini, karena banyak kasus korupsi di Pulau Taliabu yang sudah kami laporkan. Tapi hasilnya hanya nol. Masyarakat menilai bahwa KPK hanya memiliki kepentingan saja atau “HANYA TEBANG PILIH JANGAN SEPERTI MACANG OMPONG”.

Seharusnya Lembaga Anti Rasuah Komisi Pemberantasan Korusi (KPK) harus kuat, Indonesia pasti hebat. KPK juga tegas setiap kasus korupsi di Kabupaten Pulau Taliabu harus diperlakukan seadil-adilnya tanpa tebang pilih.

Untuk itu, Masyarakat berharap KPK segera tuntaskan Kasus Korupsi di Kabupaten Pulau Taliabu yang selama bertahun tahun, laporan kasus korupsi di Pulau Taliabu, hanya mengendap di Gedung KPK.

“Dimana berdasarkan Laporan yang masyarakat kantongi dari hasil audit BPK RI melalui Badan perwakilan BPK provinsi Maluku Utara. Berbagai kasus korupsi. Tapi lagi lagi KPK seakan-akan mati suri dan hanya diam ditempat.” Kesal Masyarakat disini.

Selain itu. Dewan Pimpinan Cabang Gerakan Pemuda Marhaenis ( DPC-GPM) Pulau Taliabu, menyesalkan sikap Pemerintah Daerah Kabupaten Pulau Taliabu dibawah Kepemimpinan Bupati Aliong Mus, atas ketidak peduliannya terhadap kondisi jalan berlumpur yang menjadi akses masyarakat menuju ibu kota Kabupaten Pulau Taliabu (Bobong).

Bung Dex (Lisman) Ketua DPC GPM Pultab, menyatakan, Bupati seharusnya tidak tinggal diam dan tutup mata terhadap penderitaan masyarakat akibat jalan yang sudah bertahun-tahun lamanya dibiarkan berlumpur dan penuh bebatuan.

Kita tahu kalau Bupati selama ini tidak pernah melintasi jalur darat terutama di jalan air lise, karna kalau berpergian selalu dengan jalur laut menggunakan spitboad mewahnya.

Sehingga tidak pernah merasakan nasib rakyat yang tersiksa setiap kali melintasi jalur itu, karna memang tidak ada jalur lain.

Ironisnya, bukannya beliau tidak tahu tentang kondisi jalanan yang rusak parah di daerah itu, karna memang selama periode kepemimpinannya terhitung sudah 7 (tujuan) tahun menjabat sebagai bupati tidak pernah melaksanakan pembangunan jalan tersebut.

Sementara di masa bepesta pora dalam kampanye periode pertama, menjanjikan jalan lingkar Pulau Taliabu akan di selesaikan paling lambat 3 (tiga) tahun, jika jalan lintas tidak selesai. masyarakat bilang saja saya “PANIPU”. Tenyata benar nihil.

“Dan di periode keduanya kembali menjanjikan “Pembangunan dan Pembenahan” kepada masyarakat setempat. Entah apa yang dibangun dan dibenahi, nyatanya tidak ada apapun.” Ungkap bung Dex !

Bung Dex menambahkan, Pembangunan jalan sampai setingkat jembatan yang merupakan sarana umum banyak yang lahir berkat swadaya.

Masyarakat terpaksa melakukannya sebagai upaya perjuangan untuk mendapatkan penghidupan yang layak di negeri ini.

Sementara dalam kapasitasnya, pemerintah daerah sebagai unsur penyelenggara negara dalam hal memberikan pelayanan kepada masyarakat tidak berbuat apa-apa.

“Justru banyak terdapat proyek mangkrak di sejumlah tempat, bahkan proyek fiktif pun ada. Dan menjadi temuan dalam LHP (laporan hasil pemeriksaan) BPK setiap tahunnya, sampai kas daerah kosong sebelum akhir tahun Alias tidak ada pembangunan kecuali kebohongan.” kata bung Dex

Untuk itu, kami atas nama DPC Gerakan Pemuda Marhaenis Pulau Taliabu meminta Pemerintah Daerah untuk tidak lagi berpura-pura, melainkan segera mengambil tindakan atas pembangunan jalan Nggele – Lede, agar masyarakat dapat terbebaskan dari penderitaan oleh karena jalan tersebut.

“Dan juga kami menghimbau kepada Pemerintah Daerah Propinsi Maluku Utara, dalam hal ini Gubernur KH. Abdul Gani Kasuba, untuk dapat berperan serta dalam pembangunan jalan di Kabupaten Pulau Taliabu.” harap Bung Dex.

( Jek/Redaksi)

Komentar