Berita Sidikkasus.co.id
BANYUWANGI – Peluncuran program “Banyuwangi Rebound” yang dilakukan oleh Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani secara hibryd di Pendapa Sabha Swagata Blambangan, pada Senin,10 Januari 2022 dua bulan yang lalu, dalam hal ini Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Pengairan Banyuwangi menyiapkan sejumlah program dalam rangka mendukung program “ Banyuwangi Rebound “ yang diluncurkan Pemerintah daerah.
Adapun program yang telah di tentukan oleh dinas pekerjaan umum Pengairan Banyuwangi,Dr. Ir. H. Guntur Priambodo. MM selaku Kepala Dinas DPU Pengairan Banyuwangi, saat di konfirmasi oleh awak media pada Hari Jum’at, 4 Maret 2022.
Beliau menyampaikan, bahwa program dan kegiatan yang dilakukan tahun 2022 ini akan ber fokus pada pembangunan serta peningkatan pelayanan yang sudah tersusun dalam program DPU Pengairan Rebond Center. Yang mana dalam program ini memiliki tiga pilar dan dua pondasi penting.
Yaitu meliputi :
1. Pilar yang tangguh terhadap pandemi.
2. Pilar pemulihan ekonomi.
3. Pilar merajut harmoni.
Sedangkan pondasinya meliputi :
1. Pelayanan publik yang ekselen.
2. partisipasi aktif publik.
Lanjut Guntur, Program pertama yang akan di laksanakan adalah penanganan pandemi, diantaranya yaitu peningkatan mutu pelayanan dengan kedesiplinan dan kebersamaan serta mewujudkan lingkungan kerja yang kondusif, disiplin mentaati protokol Kesehatan guna mencegah penyebaran Covid-19 dan berpola hidup sehat, serta penambahan layanan air bersih/air minum dengan sasaran sebanyak 86.400 orang.
Program yang kedua adalah pemulihan ekonomi meliputi, penguatan infrastruktur irigasi dengan peningkatan jaringan irigasi 3.647 meter, pembangunan jaringan irigasi 34.000 meter, rehabilitasi jaringan irigasi 47.000 meter. “Optimalisasi layanan irigasi seluas 146.250 hektar per tahun melalui pengelolaan operasi dan pemeliharaan yang lebih baik, pembangunan infrastruktur dengan skema padat karya dan memaksimalkan keterlibatan tenaga kerja lokal dengan target 7.000 perkerja lokal terlibat,” Imbuhnya.
Langkah selanjutnya yakni ekosistem merajut harmoni yang meliputi, pemberdayaan Himpunan Petani Pemakai Air (HIPPA) dengan peningkatan pengelolaan irigasi berbasis masyarakat, peningkatan kapasitas pengurus Himpunan Penduduk Pemakai Air Minum (HIPPAM) untuk pelayanan air bersih masyarakat.
Seperti halnya pematangan inovasi yang meliputi Tandonisasi Mawasdiri (Sistem informasi pengawasan dan direksi), Gatawati (Menjaga ketersediaan air berbasis edu-wisata konservasi), menginisiasi Sekardadu (Sekolah rawat daerah aliran sungai di Banyuwangi), dan pelibatan sekolah sebagai Agent of Change untuk ikut serta dalam merawat Daerah Aliran Sungai (DAS) tetap bersih dan indah,” pungkas Guntur Priambodo.
****
Komentar