Berita Sidikkasus.co.id
BOBONG, – Guru Pulau Taliabu adalah pelita bagi bangsa bukan alat kekuasaan Guru adalah berdirinya idiologi bangsa tapi dinegeri ini Guru bukan siapa-siapa.
Sungguh sumir bila melihat kebijakan pemerintah (Gubernur), DPRD Provinsi dan Dikbud Maluku Utara, tiada fungsi sama sekali.
Terkait dengan menumpuknya gaji Guru Honda SMA/SMK delapan bulan hingga kini sebatas manisan bibir saja namun tidak dapat direalisasi.
Entah ini doktrin pendidikan ataukah penjajahan, kita perlu untuk tidak percaya kepada mereka, mereka adalah sekutu kapitalis dibidang pendidikan yang mementingkan kepentingan kelompok hingga mencoreng nilai-nilai dan sistem pendidikan.
“Langkah demi langkah dilalui namun alhasil nihil yang ada hanyalah saling tuding dimeja eksekutif dan legislatif serta dinas terkait itulah bentuk ketidakbecusan kinerja pemerintah dalam merespon nasib Guru Honda SMA/SMK yang tak tau anggarannya telah berlabuh kemana. Buktinya kurang lebih delapan bulan ditambah januari februari 2022 belum juga terbayarkan.” Ungkap Ajid Tidore selaku Ketua PAC GPM Kecamatan Taliabu Timur Selatan. Jum’at 11 Pebruari 2022.
Lanjut Bung Ajid. Selain itu, Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Maluku Utara sejauh ini tidak dapat berbuat apapun selaku punggung dan tempat penyalur aspirasi yang baik bagi masalah ini, sudah sejauh ini kepala sekolah pun merupakan pelindung yang diharap namun, hampir semua diam dan mati kutu, mungkin saja tak berani karena takut hilangnya jabatan dewanya.
“Kekecewaan ini menjadi keputusan kami selaku budak yang berjulukan oposisi. Oposisi disetiap irisan pemerintahan saat ini dan selamanya,” kata Bung Ajid.
Untuk itu, Gerakan Pemuda Marhenis Kabupaten Pulau Taliabu, minta Gubernur Maluku Utara Peduli nasib guru-guru yang ada di Kabupaten pulau Taliabu.
( Jek/Redaksi)
Komentar