Gerakan Perempuan Seriusi Industri Rumahan dengan Pelatihan Decoupage

Berita Sidikkasus.co.id

Probolinggo – Kedatangan Ketua TP PKK Aminah Hadi di Griya Srikandi Kopian Barat, Kamis (27/1) disambut puluhan ibu-ibu yang mengikuti pelatihan decoupage. Dinsos P3A yang memprakarsai giat ini mengadakan pelatihan selama tiga hari, terhitung mulai Rabu hingga Jumat (26-28/1) itu menggerakan perempuan pelaku industri rumahan.

Decoupage adalah seni menghias dengan cara menempelkan potongan-potongan kertas berwarna atau bergambar. Seni ini memerlukan potongan-potongan kertas untuk kemudian ditempel pada medium tertentu dan dilapisi dengan pelitur.

Decoupage terbuat dari kertas tisu bergambar atau disebut dengan napkin. Pada pelatihan itu media yang dipakai adalah tas, clutch, dompet koin, kipas, tempat tisu berbahan daun pandan, botol minuman, toples kue, telenan, gantungan kunci dan tas dari daur ulang. Sedangkan alat dan bahan yang dibutuhkan adalah gunting, kertas, spon, hairdryer, napkin, lem deco, pernis/pelitur, cat dan media decoupage.

Antusias dan rasa penasaran Aminah Hadi saat tiba di tempat, langsung mencoba ikut menempel pada beberapa media yang telah disediakan panitia penyelenggara. Diantaranya adalah dompet koin, clutch, tempat tisu dan tas jinjing.

Didampingi pemilik Griya Srikandi Katarina Suhendar, istri orang nomor satu di Kota Probolinggo itu begitu terampil dan tak mengecewakan. “Dialihkan ke gini (giat menempel), lumayan bisa meningkatkan perekonomian. Harus ada kemauan, ada dorongan, kita perempuan bisa. Kalau hasil karya kita sendiri bangga ya,” tuturnya sembari terus menempel hiasan bunga-bunga dari media satu ke media lainnya.

Tak cukup hanya menempel, ia pun melirik napkin mana yang akan ia tempel pada kotak tisu. “Ini aja saya potong (memilih napkin bunga ungu muda). Ternyata memotongnya ini sulit juga ya, harus penuh kehati-hatian, harus teliti juga. Jangan sampai kebablasan. Saya suka yang kalem-kalem motifnya mahal ini, nilai seninya bagus, keren. Iiih.. cantik hasil karya saya, lho,” ucapnya sembari memutar-mutar tas jinjing usai ia potong dan tempel napkin.

Lagi-lagi Aminah Hadi sangat terampil baik itu menempel dan memotong napkin. Tak ada hasil menggelembung pada tempelan napkinnya dan hasil potongan napkin sesuai alur hiasan. Ia pun menyemangati para perempuan pemilik industri rumahan itu untuk menitipkan hasil karyanya di Gerai Dekranasda.

“Saya yakin semua perempuan itu hebat. Semua perempuan bisa melakukan apa pun asalkan semangat dan punya kemauan. Dilakukan oleh ibu rumah tangga pun di rumah bisa, sambil mengurus anak, melakukan pekerjaan rumah tangga lainnya juga. Jadi semakin sering melakukan ini (latihan menempel) pastinya semakin baik hasilnya. Boleh nanti hasil karya ibu-ibu ini dititipkan di Gerai Dekranasda, tapi tentunya kami pilih yang bagus-bagus ya ,” tandasnya.

Menurut salah satu peserta pelatihan decoupage Evi warga Jrebeng Lor menuturkan dirinya sangat bersyukur bisa mengikuti pelatihan ini. “Cari ilmu dan pengalaman. Jika menemui kendala, kami saling sharing-sharing. Saya pengen lebih mandiri lagi,” pungkas Ibu rumah tangga 32 tahun itu.

Pewarta;yul

Komentar