Berita Sidikkasus.co.id
LUMAJANG – Indra Hosy, S.H., M.H Pendamping Advokat warga terdampak erupsi gunung Semeru menilai relokasi di kawasan Desa Sumbermujur akan menjadi momok Spikologi bagi warga yang nantinya akan tinggal di di Desa tersebut.
Hal itu disampaikan nya saat mendampingi warga Dusun Curah Kobok’an Desa Supiturang Kecamatan Pronojiwo dan warga Dusun Kajarkuning Desa Sumberwuluh Kecamatan Candipuro, yang saat itu sedang mengajukan surat permohonan relokasi agar di tempatkan di Desa Penanggal, Kecamatan Candipuro, Kamis (30/12/2021).
Hosy menyampaikan turut berduka atas kejadian erupsi gunung Semeru, yang terjadi pada 4 Desember 2021 yang lalu. Dan dirinya juga menyampaikan terimakasihnya kepada masyarakat Indonesia, yang mana telah membantu memberikan bantuan logistik mulai dari Sabang sampai Merauke keprihatinan nya terhadap saudara saudara kita yang telah menjadi korban erupsi gunung Semeru.
Dan Hosy juga menyampaikan terimakasihnya kepada semua relawan relawan yang sudah membantu dari awal hingga akhir.
Tak hanya kepada masyarakat Indonesia dan para relawan. Namun Hosy juga berterimakasih kepada pemerintah Daerah, Provinsi dan Pusat terkait dengan rencana relokasi lokasi yang rencananya akan di jadikan tempat hunian sementara (Huntara) maupun hunian tetap (Huntap) oleh masyarakat, cuma kebetulan saat ini dirinya mendampingi beberapa masyarakat yang sudah menjadi korban tersebut, kurang lebih ada 139 (seratus tiga puluh sembilan) korban yang rencananya. “Bukan menolak sih, tapi mengajukan surat permohonan kepada bapak Bupati kepada anggota DPRD kabupaten Lumajang, memohon dengan sangat, apabila mau melakukan relokasi semestinya bisa melakukan kajian ulang. Baik itu dari sisi tempat, sisi sosial ekonomi, sisi pertanian, maupun dari sisi bencana alam erupsi gunung Semeru”, jelasnya.
Masih kata Hosy, yang disampaikan dalam surat tersebut, perwakilan masyarakat yang sudah melakukan tanda tangan 135 orang tersebut, meminta relokasi tersebut, kalau bisa di desa penanggal, jangan di desa sumbermujur.
Karena, lanjut Hosy, masyarakat sendiri yang akan mengetahui, masyarakat sendiri yang ada di sana. Bahkan di desa sumbermujur tersebut sudah pernah mengalami, dan ini akan menjadi suatu ancaman baru kepada masyarakat masyarakat, kepada saudara-saudara kita yang rencananya mau direlokasi ke Desa Sumbermujur, karena jarak dari tempat relokasi, Sumbermujur ke Gunung Semeru itu sangat berdekatan. “Ini akan menjadi momok ancaman kepada masyarakat yang nantinya akan tinggal di sana”, jelasnya.
Jadi, mewakili warga Dusun Curah Kobok’an dan Dusun Kajarkuning, Hosy memohon kepada pemerintah daerah, pemerintah provinsi, dan pemerintah pusat, serta kepada bapak Jokowi memperhatikan relokasi tersebut memberikan dampak yang aman nyaman untuk kelangsungan hidup masyarakatnya pak jokowi.
Dikatakan Hosy, Untuk sementara ini gangguan Spikologis pasti, pasca erupsi. Karena mereka semuanya akan terputus, mulai dari pertaniannya sumber penghidupan dan tempat yang dijadikan tempat tinggal pun juga terputus. “Jadi secara psikologis mereka terganggu”, terangnya.
Dari tujuan tersebut, kata Hosy, mereka mendatangi, mengirim surat ke pemerintah daerah ke DPRD kabupaten, itu memohon minta relokasi ini di tempat yang aman agar tidak menjadi momok psikologis lagi kepada masyarakat.
Hosy menyampaikan, bahwa dirinya tidak bisa menjamin, untuk kedepannya masyarakat yang akan direlokasi itu bisa tenang. Bisa jadi tempat itu ketika sudah ditempati masyarakat ketika terjadi suatu ancaman erupsi, itu akan ditinggalkan oleh masyarakat. “Maka ini akan menjadikan suatu kerugian materiil kepada pemerintah daerah maupun kepada masyarakat tersebut”, jelasnya.
Hosy mencontohkan salah satu tempat yang pernah ditinggalkan oleh masyarakat, salah satunya di Desa Lempeni.
“Saran dari saya, pemerintah daerah harus duduk dengan masyarakat, dimana masyarakat kemauan nya. Bagaimanapun Pemerintah adalah pelayan masyarakat. Jadi harus mengikuti apa yang menjadi keinginan dari masyarakat,” pungkas Indra Hosy, S.H., M.H. (Ria)
Reporter: Biro Lumajang
Komentar