Berita Sidikkasus.co.id
Pangkalpinang — Aktivitas penambangan biji timah yang marak belakangan ini, apalagi para penambangan menggunakan ti sebu dekat pemukiman warga kelurahan kampung Kramat, kota Pangkalpinang,Bangka Belitung dikhawatirkan berisiko banjir yang akan mengancam pemukiman warga sekitar.
Saat team investigasi Sidikkasus Co.id dan team lainnya dapat informasi dari warga langsung ke lokasi dan jelas-jelas terdapat kurang lebih 8 ponton ti sebu yang beraktifitas dekat dengan rumah warga tepatnya belakang rumah warga.
Menurut narasumber yang tidak bisa disebutkan namanya,ti sebu tersebut milik warga sekitar sini termasuk lahan pribadi mereka sendiri dan yang kerja pun saudara mereka sendiri ujarnya.
Saat ditanya apakah pernah di razia “Pernah di razia team gabungan Polri-TNI, Satpol PP, dan lainnya tetapi mereka masih beraktifitas, disinggung mengenai adanya aktivitas ti sebu tersebut apakah ada APH yang bermain “kalau gak salah mereka Nerima fee tambahnya lagi.
Joni selaku lurah kampung Kramat mengatakan, pemilik lahan serta para penambang ti sebu tersebut tidak pernah konfirmasi sama sekali apalagi pemberitahuan,kami sudah tegur berapa kali serta sempat marah dengan adanya aktivitas tambang inkonvensional ini.
“Sudah di tegur dan sempat marah tapi masih saja bandel, mereka sudah pernah di razia tapi tetap saja membandel dan terus beraktifitas,tidak menghiraukan teguran dari kami selaku pemerintah kelurahan di wilayah ini’
Ya dampak dari para penamban ti sebu ini ada beberapa hal yaitu
– Siring bandar aliran retak parah
– Robohnya Siring dapat mengakibatkan banjir
– Limbah air berwarna hitam mencemari lingkungan dan lain-lainnya tambah Joni selaku lurah kampung Kramat
Harapan kami minta aktivitas tambang tersebut berhenti,dan sesuai arahan Pemkot kita bebas dari tambang jadi tidak ada tambang di area pemukiman.
Saat berita ini diturunkan team investigasi masih konfirmasi ke pihak terkait mengenai fee penambangan ti sebu di Gg nanas RT 07 Kelurahan Kampung Kramat tersebut.
(Ahmad)
Komentar