Berita Sidik Kasus.co.id
MUARA ENIM – Ratusan warga pengungsi korban banjir bandang yang menerpa Desa Ujanmas Kecamatan Ujanmas Kabupaten Muara Enim pada 30 Oktober 2020 lalu, mempertanyakan kejelasan nasib mereka.
Komar, 40 tahun, salah seorang pengungsi asal Dusun lV Desa Ujanmas yang tinggal menumpang di rumah warga di Desa Ujanmas Kabupaten Muara Enim, berharap pemerintah segera bertindak cepat.
“Katanya akan ada bantuan dari pemerintah kabupaten dan provinsi kepada setiap keluarga. Mana?” kata Komar kepada Sidikkasus.co.id di tempat pengungsian di desa setempat, Sabtu 31 Oktober 2020 siang.
Menurut dia sudah memasuki hari ke tiga pasca bencana yang merenggut rumah dan kebun miliknya, jangankan untuk kepastian mendapatkan hunian, berharap bantuan logistik dan air bersih pun hingga saat ini belum mereka terima.
Ia mulai bertanya-tanya, sampai kapan mereka hidup menumpang dirumah warga, sehingga jika memang mereka tidak layak untuk diperhatikan segera pemerintah kabupaten dan provinsi membuat pengumuman dan mereka pun tidak akan pernah lagi berharap bantuan.
“Mana janji pak bupati. Katanya kami adalah warga kabupaten muara enim akan selalu diperhatikan. Kami punya hak sosial, dan bapak punya tanggung jawab sosial kepada kami. Kami adalah warga negara indonesia, kami punya hak untuk mendapatkan jaminan kesehatan dan ekonomi,” ucapnya.
Sekretaris Desa (Sekdes), Ujanmas Baru, Joni, saat mengatakan, penyebab banjir bandang yang menerpa Desa Ujanmas dikarenakan curah hujan sangat deras turun pada Jumat 30 Oktober 2020 malam dini hari.
Air sungai Mapur di Dusun VI dan Vll di Desa Ujanmas meluap hingga setinggi 2 meter pada Jumat 30 Oktober 2020 waktu malam dini hari.
Sampai siang hari ini kami belum menerima laporan adanya korban jiwa, beberapa rumah milik warga hancur karena terbawa oleh arus sungai,” ungkapnya.
Pihak Pemerintah Desa setempat menghimbau kepada masyarakat untuk lebih waspada beberapa hari kedepan. Khususnya warga Desa yang bermukim di tepi aliran sungai. Cuaca buruk dengan curah hujan cukup tinggi masih akan terus terjadi, hal ini dikhawatirkan akan memicu kembali terjadinya bencana banjir dan longsor susulan.
AAN/ADENI ANDRIADI
Komentar