KEPRIBATAM, JKN – Panglima Kodam (Pangdam) l Bukit barisan Mayjen TNI MS. Fadhilah berpesan agar seluruh masyarakat di Kepri menjaga persatuan dan kesatuan, serta menjadikan Indonesia sebagai rumah . Demikian disampaikan saat menghadiri acara sosialisasi kebangsaan bersama segenap komponen masyarakat Kepri kamis, (27/9/2018) di hotel pasifik Batam.
Ia mengatakan, dalam kesempatan tersebut ada beberapa hal yang disampaikan, pertama, terkait dengan bagaimana menjaga kebangsaan dengan memahami Indonesia, yang terdiri dari ribuan pulau.
Kemudian, bagaimana peran pers dalam memberantas berita hoax, dan menjaga Sinergisitas dan solidaritas pada Saat menjelang tahapan pemilu tahun 2019 yang akan datang.
“kebangsaan yang harus dipahami dengan menjadikan Indonesia menjadi rumah, seluruh komponen masyarakat bersatu mendukung dan menjaga Indonesia dalam satu kesatuan NKRI.”kata Pria kelahiran Magelang tahun 1965 itu.
Pangdam memberikan penjelasan cara memahami Indonesia sebagai rumah, yakni masyarakat dan TNI bersatu dengan menjaga pulau – pulau di Indonesia yang jumlahnya puluhan ribu.
Salah satu contoh Pulau Wakatobi, pulau yang terletak diatas karang. Yang sekarang ini dikelola oleh orang asing.
Jika kita lihat ada dua sisi yang terjadi disana, sisi pertama keindahan pulau, dan kekayaan alam disana luar biasa indahnya dan alamnya penuh dengan kekayaan alam karena terjaga.
Namun, sisi buruknya kita tidak bisa melihat langsung apa aktifitas lain dari orang asing disana. .
” Kita selalu terlambat, dengan apa yang kita miliki. Bayangkan saja disana itu hanya dijaga sekelas babinsa, ucapnya prihatin.
“Kami tidak bisa masuk kesana, Kapal disana hanya mengunakan pesawat perintis pesawat kecil. Jadi kami tidak bisa masuk. “tambahnya kembali
Peran Pers dalam memberantas berita hoax, Panglima cukup prihatin terutama untuk kasus di Papua.
Setiap minggu media disana memberitakan berita hoax dan Menyudutkan TNI/POLRI.
Dengan mudahnya media disana menyampaikan berita hoax, yang menguntungkan pihak asing
” Saya mencontohkan salah satu kasus yang terjadi di Papua. TNI diberitakan dengan berita yang tidak benar dan Hoax. Padahal berita itu sengaja dibuat oleh orang asing yang tidak ingin Papua kembali ke ibu pertiwi, “kata Fadhilah yang sebelumnya bertugas di kepala Pusat penerangan TNI yang berhubungan dengan wartawan.
Hanya saja, kembali ucap Akmil angkatan 88 tersebut, Pers disana masih saja memberitakan Hoax, dan tidak langsung mengecek kebenarannya kepada TNI/Polri.
Perlu diketahui bagi TNI/ POLRI ada hal yang menjadi pegangan yaitu kami harus menjaga kedaulatan. Melindungi segenap bangsa dan Menjaga keutuhan
“Kami itukan ditugaskan sesuai amanat UU. “tuturnya
Dan terkait dengan Sinergisitas dan solidaritas, sebentar lagi akan diadakan pemilu hendaknya seluruh komponen masyarakat jangan membuat perpecahan.
Apalagi dengan Mengunakan politik identitas.Dengan mengatasnamakan agama.
“jika Mengunakan politik identitas akibatnya cukup dalam, Lukanya akan begitu lama dan sakit.” katanya
Ditambahkanya, pemilu akan datang merupakan pesta rakyat. Jadi gunakan hak pilih dengan hati nurhani
TNI / Polri tidak ikut memilih, namun yang diinginkan pada pesta demokrasi nanti kami jangan ditarik-tarik.
“pemilu adalah pesta rakyat, TNI /Polri hanyalah sebagai wasit yang hanya mengawasi. Masyarakat jangan menarik narik TNI /Polri dalam pesta demokrasi itu, ” jelasnya
Sinergisitas dan solidaritas yang baru baru ini terjadi yakni pelaksanaan Asian Games.
Terlihat sekali ke Gotong royongan.TNI/Polri dan Tokoh masyarakat saling bahu membantu demi pelaksana Asian Games.
” bukan tidak ada masalah saat acara Asian Games diadakan di tiga tempat Jakarta, Bandung dan Palembang semuanya bisa diatasi karena gotong royong, ” pungkasnya.
Sementara itu, Wakil ketua I DPD AJO Indonesia Budi karya mengatakan, sangat mendukung Panglima TNI terkait berita Hoax.
(supardi)
Komentar